You are currently browsing the tag archive for the ‘diabetes mellitus’ tag.

Sinonim: Polymnia edulis, P. sonchifolia Nama lain: Yacón, Jicama (Equador), Peruvian ground apple1,2.

1.Pendahuluan

Nama yang paling populer untuk tanaman ini adalah Yacón. Tanaman ini secara tradisional ditanam di daerah Andes Utara hingga ke Andes Tengah, dari Colombia ke Argentina Utara. Tanaman ini tumbuh subur di Australia selatan termasuk Tasmania. Diperkenalkan ke Jepang tahun 1980. Hingga tahun 2000 masih belum dikenal diluar daerah asalnya, namun setelah reportase menyiarkan bahwa di Jepang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah, mulailah ditanam juga di Korea, Cina dan Filipina serta negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Di dekat negara asalnya menyebar ke Lima dan kota Peru lainnya1.

Tanaman dekat hubungannya dengan bunga matahari  “sunflower”, bunganya sangat mirip.

Umbinya terasa manis, beratnya dari beberapa ratus gram hingga satu kilo per biji1.

2.Kandungan kimiawi dan fitokimia

Umbinya mengandung inulin yang terasa manis, namun senyawa ini tidak bisa dicerna dan tidak bisa diserap oleh usus kita. Dalam umbi daun insulin (Yacón) banyak sekali mengandung fructooligosaccharides yang merupakan prebiotik (makanan untuk bakteri yang menguntungkan dalam usus)1. Telah ditemukan pula 5 derivatif dari Cafeic acid, dua golongan chlorogenic acid {chlorogenic acid (3-caffeoylquinic acid) and 3,5-dicaffeoylquinic acid}. Tiga lagi caffeic acid esters dari altraric acid: 2,4- or 3,5-dicaffeoylaltraric acid, 2,5-dicaffeoylaltraric acid, and 2,3,5- or 2,4,5-tricaffeoylaltraric acid3.

Daunnya mengandung: sonchifolin,  polymatin  A  and  B, uvedalin,  polyphenols,   enhydrin2,  flavonoid quercetin and an unidentified flavonoid

Kandungan senyawa dan mineral lainnya  (click dua kali)

Keterangan: Stem = batang, leaf = daun, dan tuber = umbi

Tiga asam lemak esensial yang ditemukan dalam daunnya adalah: beta-pinene, caryophylene dan y-cadinene4. flavonoid quercetin and an unidentified flavonoid

3.Manfaatnya sebagai obat tradisional

Daun dan umbi Daun Insulin atau Yacón dapat dipakai sebagai5:

3.1.Prebiotics (makanan untuk bakteri yang bermanfaat)

3.2.Anti diabetis (obat penurun gula darah)

3.3.Anti oksidan (anti oxidant)

3.4.Antibiotik

3.5.Hepatoprotektor

3.6.Sebagai makanan yang rendah kalori2.

4.Penelitian

4.1. Xiang Z et.al. (2010). Anti-diabetes constituents in leaves of Smallanthus sonchifolius. Nat Prod Commun. Jan;5(1):95-8 b. Dalam penelitian ini senyawa smallanthaditerpenic acids A, B, C and D yang ada dalam daun Yacón (daun insulin) dapat menghambat alfa glukosidase, suatu enzim yang mencerna amylopectin dan amylose (karbohidrat dalam nasi, kentang dan umbi-umbian dan makanan pokok karbohidrat lainnya). Dengan demikian penyerapan glukose berkurang atau dihambat.

4.2.Valentová K, Truong NT, Moncion A, de Waziers I, Ulrichová J. (2007). Induction of glucokinase mRNA by dietary phenolic compounds in rat liver cells in vitro. J Agric Food Chem. Sep 19;55(19):7726-31. Epub 2007 Aug 23. Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa inkubasi sel hepar dengan senyawa poli fenol (sama dengan yang ditemukan dalam umbi daun insulin), dapat menurunkan produksi glukose oleh hepar dan dapat meningkatkan kadar enzim glukokinase dengan demikian meningkatkan pemakaian glukose.

4.3.Simonovska B, Vovk I, Andrensek S, Valentová K, Ulrichová J. (2003). Investigation of phenolic acids in Yacón (Smallanthus sonchifolius) leaves and tubers. J Chromatogr A. Oct 17;1016(1):89-98. Dalam penelitian ini, ditemukan kandungan polifenol dan flavonoid dalam daun Yacón (daun Insulin) yang mana dapat bertindak sebagai anti radikal bebas.

4.4.Lin F, Hasegawa M, and Kodama O (2003). Purification and Identification of Antimicrobial Sesquiterpene Lactones from Yacón (Smallanthus Sonchifolius) Leaves. Biosci. Biotechnol. Biochem. 67 (10), 2154-2150. Beberapa senyawa lakton ditemukan dapat berfungsi sebagai anti bakteri.

4.5.Valentová K, Moncion A, de Waziers I, Ulrichová J. (2004). The effect of Smallanthus sonchifolius leaf extracts on rat hepatic metabolism. Cell Biol Toxicol. Mar;20(2):109-20. Dalam air hasil ekstrak daun Yacón (daun insulin) dinyatakan dapat digunakan untuk mencegah dan merawat penyakit akibat oksidan dan radikal bebas terutama pada penderita diabetes mellitus (DM). Dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pemulihan fungsi liver (glukoneogenesis) setelah pemberian air ektraks daun Yacón.

4.6.Acela Inés Arnao-Chambers et al. (2012). Hepatoprotective effect of Smallanthus sonchifolius (Yacón) in an Aqueous extract acetaminophen intoxication model. An Fac Med. V.73 n.3 Lima jul. Dalam penelitian in ditunjukkan pengaruh ekstrak menggunakan air daun Yacón (daun insulin) dapat menyembuhkan pengaruh keracuan paracetamol yang setara dengan silymarin sebagai hepatoprotektor.

5.Cara meramu atau membuat sediaan.

5.1.Umbinya bisa dimakan langsung atau dimasak. Terasa manis. Dimakan sebagai camilan, atau dibuat sirup pengganti gula dapur, bagi yang sedang diet rendah kalori dan penderita diabetes mellitus.

5.2.Untuk diabetes mellitus. Daunnya, 5 – 10 lembar direbus (jangan menggunakan aluminium) dengan 6 gelas air, dijadikan 3 gelas. Diminum 2 – 3 kali sehari. Dosisnya disesuaikan dengan kadar gula darahnya dan diperiksa hasilnya dengan cek gula darah.

5.3.Untuk keracunan (ada peningkatan SGOT SGPT, muntah-muntah), 5 lembar daun Yacón direbus dengan 6 gelas air dijadikan 3 gelas dan diminum tiga kali sehari.

6.Efek samping

Tidak ada efek sampning yang menonjol6

Apabila dalam perawatan dengan Yacón merasa lemas, gemetar dan keluar keringat dingin (tanda-tanda gula darah turun),  cepat minum air gula.

Untuk melihat fotonya di click dua kali di bawah ini!

Foto Yacón

7.Bahan bacaan

1.http://en.wikipedia.org/wiki/Yac%C3%B3n

2.http://ejfa.info/index.php/ejfa/article/viewFile/16667/8974

3.http://yadda.icm.edu.pl/yadda/element/bwmeta1.element.elsevier-eae6148b-2fa9-3d1c-bada-60f802b82085

4.[J Chromatogr A. 2005] – PubMed – NCBI.htm

5.Kateřina Valentová, Jitka Ulrichová Biomed. Papers 147(2), 119–130 (2003) Biomed.Papers_bio-200302-0001.pdf

6.Ray Sahelian, MD. Yacón root, herb and syrup research studies, health benefits.htm

 

Sinonim :
Phylanthus alatus, Bl. P. cantonensis, Hornem. P. echinatus, Wall. P. lepidocarpus, Sieb.et Zucc P. leprocarpus, Wight.

Nama lain: Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate)1

1.Pendahuluan

Meniran, tumbuh subur di daerah tropis seperti di China,  India Selatan, Amerika latin2. Tanaman ini bisa didapatkan juga di daerah tropis lainnya seperti di Sri Lanka, Pakistan,  Laos, Camboja, Myanmar, Thailan, Taiwan, Filipina, Malaysia, Indonesia, Papua New Guinea, Cuba, Guam, Micronesia, dan Nigeria3.

Meniran tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah; pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut1.

Meniran sudah lama digunakan sebagai obat tradisional di negara-negara tersebut di atas untuk bermacam-macam kelainan.

2.Kandungan fitokimia

Diantara senyawa yang banyak ditemukan dalam Meniran adalah: flavonoid, triterpenoid dan tannin4. Didapatkan juga alkaloid, coumarin, cinnamic acid,  lignan, phenolic, dan steroid5. Lebih detil lagi telah ditentukan pula senyawa seperti gallic acid (GA), corilagin (Cor) and ellagic acid (EA)6. Ada lagi empat senyawa lignan telah di identifikasi yaitu 5-demethoxy-niranthin, urinatetralin, dextrobursehernin, urinaligran7.

3.Manfaatnya sebagai obat herbal

Sebagai obat alternative Meniran bisa dipakai untuk1,4,8,9,10,12,13:

3.1.Anti piretik1

3.2.Hepatitis1

3.3.Obat batuk1

3.4.Obat untuk diare1

3.5.Menorrhagi (haid berlebih) 1

3.6.Menurunkan gula darah (diabetes mellitus)4

3.7.Dapat menurunkan Trigliserida, total Kholesterol dan menaikkan HDL Kholesterol4

3.8.Obat malaria8

3.9.Penghancur batu ginjal dan batu empedu9

3.10.Untuk kanker10

3.11.Mengurangi pengaruh keracunan Paracetamol12

3.12.Melonggarkan saluran nafas13

3.13.Obat luar untuk, luka bakar dan infeksi1

4.Penelitian atau artikel

4.1.Garg Munish and Garg Chancha (2012). Effect of Phyllanthus Urinaria in Biochemical Profile of  Experimental Hyperglycemic Albino Rats. Res. J. Pharmaceutical Sci. Vol. 1(1), 2-6, September. p 2-5. Peneliti menyimpulkan pemberian ekstrak Meniran dapat memperbaiki tidak hanya kadar gula darah, namun juga memperbaiki profil lipid, fungsi hepar dan ginjal akibat diabetes mellitus yang dibuat dengan intra peritonial alloxan monohydrate4.

4.2.Huang Sheng-Teng, MD, PhD. Et al. (2010). Review Article. Anti-cancer Effects of Phyllanthus urinaria and Relevant Mechanisms. Chang Gung Med J;33:477-87. Dalam tulisan ini diterangkan bahwa ekstrak Meniran dalam laboratorium (in vitro) bisa untuk kanker paru, kanker liver, dan leukemia. Diterangkan juga mekanisme kerjanya10.

4.3.Xu M. Et al. (2007). Phenolic antioxidants from the whole plant of Phyllanthus urinaria. Chemistry & biodiversity 4:9. Sep pg 2246-52. Abstrak penelitian ini menerangkan kandungan dari ekstrak Meniran (beberapa senyawa) dan aktifitas sebagai anti radikal bebas11.

4.4.Anoname. Ekstrak meniran dapat mengurangi efek keracunan dari paracetamol12

4.5.Huang Sheng-Teng et al. (2003). Phyllanthus urinariatriggers the apoptosis and Bcl-2

down-regulation in Lewis lung carcinoma cells. Life Sciences 72:1705–1716. Ekstrak Meniran dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker paru14.

4.6.Gunawan Putri, Kato E. And Kawabata J. (2011). α-Amylase inhibitors from an Indonesian medicinal herb, Phyllanthus urinaria. J Sci Food Agric. Sep 23. doi: 10.1002/jsfa.4615. Abstrak. Ekstrak Meniran dapat menghambat kerja enzim amilase pankreas, mungkin bisa digunakan untuk diabetes ringan15.

5.Cara membuat sediaan1

5.1.Sakit Kuning (jaundice)

5.1.1.Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun). Bahan Tambahan: 2 gelas air.       Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.Cara menggunakan:  disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.

5.1.2.Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan bunga). Bahan Tambahan: 7 buah. Bunga cengkeh kering,  5 cm rimpang  umbi temulawak, 1 potong kayu manis. Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

5.2.Malaria. Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap. Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis. Cara membuat:  Seluruh  bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Cara menggunakan:   disaring dan diminum 2 kali sehari.

5.3.Batuk. Bahan Utama: 3 – 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, bunga). Bahan tambahan:  Madu secukupnya. Cara membuat:  Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata. Cara menggunakan:  diminum  sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari

5.4.Haid berlebihan. Bahan Utama: 3 – 7  potong akar Meniran kering. Bahan tambahan: 1 gelas air tajin. Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air  sampai mendidih, kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5.5.Disentri. Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga ). Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5.6.Luka koreng. Bahan Utama:  9 – 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga). Cara membuat:  Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus.  Kemudian direbus dengan 1 cerek air. Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.

5.7.Jerawat. Bahan Utama:  7 Batang tanaman meniran. Bahan Tambahan:  1 Rimpang umbi kunyit (4 cm). Cara membuat:  Seluruh  bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk  sampai halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap hari.

6.Efek samping

Tulisan mengenai efek samping minum ramuan Meniran belum ketemu, namun dengan minum 5 gram “teh” Meniran (menambahkan air panas pada daunnya tapi tidak dididihkan) yang dijadikan 3 kali ( tiap kali 1/3 x 5 gram) selama beberapa minggu tidak akan menimbulkan efek samping.

Untuk jangka panjang dosisnya separuhnya16.

Untuk amannya, bagi yang menderita stroke karena pembekuan atau gumpalan darah atau thrombus dan yang menderita penyakit jantung koroner yang minum obat pngencer darah (salisilat dan lainnya) lebih baik jangan minum ramuan dari Meninran, dikhawatirkan mengganngu usaha untuk mengencerkan darah (pendapat pribadi).

Apabila ingin melihat foto Meniran “click” dibawah ini.

Foto Meniran 

7.Bahan bacaan:

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=18

2.http://www.erbeofficinali.org/dati/nacci/studi/PHYLLATHUS%20provoca%20APOPTOSI%20su%20tumori.pdf

3.http://flowers.la.coocan.jp/Euphorbiaceae/Phyllanthus%20urinaria.htm

4.http://www.isca.in/IJPS/Archive/v1i1/1.ISCA-RJPcS-2012-002.pdf

5.http://books.google.co.id/books?id=ordQCHqPy9gC&pg=PA134&lpg=PA134&dq=phyllanthus+urinaria+phytochemistry&source=bl&ots=i1pHCEtMSB&sig=tDnnHGa08jAYh3wcyK1y9D_1gQE&hl=en&sa=X&ei=qkwpUdCiGIOMrgfJloGwBg&redir_esc=y#v=onepage&q=phyllanthus%20urinaria%20phytochemistry&f=false

6.http://www.academicjournals.org/ajpp/pdf/pdf2011/8%20November/Mahdi%20et%20al.pdf

7.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12877924

8.Mustofa, Eti Nurwening Sholikhah,Subagus Wahyuono (2007).  Anti plasmodial activity of fractions isolated from methanolic extract ofmeniranherb (Phyllanthus niruriL) traditionally used to treat malariaBerkala/lmuKedokteran Vol.39, No.1, Maret: 7-13

9.http://www.stuartxchange.com/Ibaibaan.html

10.http://memo.cgu.edu.tw/cgmj/3305/330501.pdf

11.http://www.unboundmedicine.com/medline/citation/17886844/Phenolic_antioxidants_from_the_whole_plant_of_Phyllanthus_urinaria_

12.http://www.thefreelibrary.com/Phyllanthus+urinaria+extract+attenuates+acetaminophen+induced…-a0221083824

13.http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.2042-7158.1996.tb03913.x/abstract

14.http://www.erbeofficinali.org/dati/nacci/studi/PHYLLATHUS%20provoca%20APOPTOSI%20su%20tumori.pdf

15.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22095704

16.http://www.phyllanthus.net/phyllantus-dosage.htm

1.Pendahuluan

Dari sekitar 43 herbal atau tanaman obat yang sudah saya pelajari, ada 16 diantaranya secara turun temurun (tradisional) dipakai untuk menurunkan gula darah (diabetes mellitus).

Identik dengan pemakaian obat modern (bahan kimia maupun ekstrak murni dari tanaman obat) maka kombinasi dari beberapa macam tanaman obat, secara sinergis (bersama-sama) bekerja untuk tujuan yang diinginkan. Dengan mengkombinasi beberapa herbal atau tanaman obat maka dapat mengurangi jumlah/dosis (kebutuhan) masing-masing tanaman/herbal, yang mengakibatkan akan menurunkan efek sampingnya apabila ada.

Secara tradisi, biasanya seduhan jamu dibuat dengan mendidihkan pelan-pelan daun, bunga, batang atau akar tanaman obat dengan sejumlah air ( satu liter atau tiga gelas)  dijadikan sepertiganya (sepertiga liter atau satu gelas).

Biasanya memakai alat pendidih yang terbuat dari lempung (tanah), namun bisa diganti dengan stainless steel, dan tidak boleh memakai aluminium. Karena dalam herbal mengandung senyawa yang dapat melarutkan aluminium, sedangkan aluminium sendiri bisa berbahaya terutama bagi penderita gagal ginjal.

2.Herbal untuk Diabetes Mellitus (untuk menurunkan kadar gula darah)

Adapun tanaman obat (herbal) yang dapat menurunkan kadar gula darah diantaranya adalah:

1.Brotowali  (daun dan batang) 9.Meniran

2.Jinten hitam                     10.Mahkota dewa

3.Kayu manis                       11.Pare

4.Kembang sepatu             12.Salam (daun salam)

5.Kersen (keres)                 13.Sambiloto

6.Krokot                                14.Sambung nyawa

7.Lidah buaya                    15.Sarang semut

8.Mahoni                              16.Tapak dara.

3.Efek hipotensi (menurunkan tekanan darah)

Hendaknya diingat bahwa diantara herbal atau tanaman obat di atas  dapat juga menurunkan tekanan darah (brotowali, kembang sepatu, mahoni, meniran, sambung nyawa, tapak dara). Oleh karena itu apabila darahnya sudah rendah ( kurang dari 100/70) maka hindari memakai herbal yang dapat menurunkan tekanan darah tersebut.

4.Memilih herbal atau tanaman obat

Hendaknya memilih tanaman atau herbal yang paling mudah didapat di daerahnya masing-masing. Jumlah tiap herbal bisa dikurangi hingga menjadi sepertiganya (apabila tiga atau lebih kombinasi herbal).

5.Cara meramu atau meracik herbal

Khusus untuk herbal yang sudah tersedia dalam bentuk serbuk (kayu manis) maka bisa dimasukkan kapsul (no. 00, bisa beli di Apotek). Bahkan seperti jinten hitam sudah banyak tersedia dalam bentuk kapsul.

Contoh meracik jamu untuk Diabetes Mellitus yang kadar gulanya puasa sekitar 160 mg/dl dan 2 jam setelah makan 200 mg/dl dan belum minum obat dari dokter karena satu dan lain hal.

1.Brotowali (batang) kering atau basah 10 cm dan 10 lembar daun Brotowali

2.Daun Keres atau Kersen 20 lembar

3.Daun Salam 10 lembar

4.Daun Tapak dara 10 lembar

Daun dan batang (brotowali) di potong-potong.

Dididihkan dengan 1 liter air dijadikan sepertiganya (± 300 ml), disaring kalau perlu. Diminum separuhnya (dijadikan dua hari) pagi hari  lima menit sebelum makan pagi atau bersamaan dengan makan pagi.

Apabila tidak ada tanda-tanda gula darah terlalu rendah, diteruskan hingga dua minggu. Hasilnya harus dilihat dari pemeriksaan gula darah di laboratorium. Apabila belum turun dosisnya dinaikkan seperlunya.

Apabila sudah minum obat dari dokter dan perlu untuk menurunkan gula darahnya lebih lanjut, sebaiknya obat-obatan tersebut diteruskan dan ditambah jamu dengan dosis yang disesuaikan, artinya dosis jamunya dikurangi dan sering dimonitor gula darahnya hingga normal dan diteruskan; namun hati-hati hendaknya ingat akan tanda-tanda kalau kadar gula darahnya terlalu rendah! Ini berlaku juga untuk bubuk kayu manis dan kapsul jinten hitam.

6.Gejala gula darah rendah dan gula darah tinggi

6.1.Kalau gula darahnya terlalu rendah akan timbul gejala:

keluar keringat, gemetaran, merasa lapar, detak jantung meningkat, merasa lemah dan bisa semaput dan tidak sadarkan diri. Hendaknya minum air gula secepatnya dan secukupnya!

6.2.Sebaliknya kalau kadar gulanya tinggi sering timbul gejala:

sering haus dan sering kencing, mudah ngantuk. Sering menderita infeksi kulit (bakteri atau jamur). Merasa sakit semua, terutama otot. Kalau sudah terjadi komplikasi maka timbul gangguan penglihatan, sering kesemutan. Kalau lebih parah lagi alat peraba kulit terutama di kaki berkurang. Bisa menurunkan fungsi ginjal bahkan bisa menderita gagal ginjal.

7.Peristiwa nyata

Terjadi pada teman kami. Karena minum rebusan daun keres terlalu banyak gulanya drop hingga harus masuk rumah sakit!

8.Informasi tambahan

Hingga tanggal 17  Juli 2014, ada tambahan herbal yang dapat menurunkan gula darah yaitu:

8.1.Meniran

8.2.Daun insulin atau Daun Yacon Smallanthus sonchifolius Philanthus urinaria Linn

8.3.Akar rumput alang-alang Imperata Cylindrica (L) Beauv.

Keterangan lebih jauh bisa dibaca dalam blok ini (cari lewat kotak search dalam blok ini).

9.Bahan bacaan

1.https://mhanafi123.wordpress.com

2.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/?mnu=2

Nama lain: Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). Nama simplisia Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa)1.

1.Pendahuluan

Mahkota Dewa (MD) bisa ditemukan di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini kemungkinan berasal dari Papua. Mahkota Dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m1.

2.Kandungan fitokimia

Daun Mahkota Dewa mengandung anti histamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (gallic acid, lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid (kaempferol, myricetin, naringin, dan rutin)1,2,3. Bijinya mengandung fevicordin A4.

3.Manfaat

Secara tradisional Mahkota Dewa biasa dipakai untuk1,2,3:

3.1.Gangguan liver

3.2.Gangguan ginjal

3.3.Gangguan jantung

3.4.Hemorroid (ambeien)

3.5.Diare

3.6.Menurunkan gula darah (diabetes mellitus)

3.7.Impotensi

3.8.Migrain

3.9.Stroke

3.10.Anti radang, dan anti nyeri. (rematik)

3.11.Alergi

3.12.Acne (jerawat), dan penyakit kulit lainnya (psoriasis).

3.13.Kanker

4.Penelitian

4.1.Hendra R. et al. (2011). Antioxidant, Anti-inflammatory and Cytotoxicity of Phaleria macrocarpa(Boerl.) Scheff Fruit. BMC Complementary and Alternative Medicine,11:110. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buah MD, mempunyai aktifitas anti oksidan yang kuat, selain itu juga sebagai anti radang dan anti kanker3.

4.2.Diantini A et al. (2012). Cytotoxicity of fevicordin-A from Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl on P 388, HeLa, CasKi, TE-2, TE-8 andPrepuce’s Fibroblast cells. E3 Journal of Medical Research Vol. 1(1). pp. 001-005. Kesimpulan: Fevicordin yang terdapat dalam biji buah MD berpotensi sebagai obat kanker cervix dan leukemia4.

4.3.Ali R. B. Et al. (2012). Hypoglycemic and anti-hyperglycemic study of Phaleria  macrocarpa fruits pericarp. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 6(10), pp. 1982-1990. Penelitian ini menyimpulkan, penggunaan buah MD (pericap) dalam pengobatan tradisional untuk kencing manis (diabetis mellitus) dapat dibenarkan5.

4.4.Faried A. Et al. (2007). Anticancer effects of gallic acid isolated from Indonesian herbal medicine, Phaleria macrocarpa(Scheff.) Boerl, on human cancer cell lines. INTERNATIONAL JOURNAL OF ONCOLOGY 30: 605-613. Kesimpulan: Asam Gallat (gallic acid) yang ada dalam buah MD, berpotensi sebagai obat anti kanker6.

4.5.Fariza Nor et al. (2012). Anti-inflammatory Activity of the Major Compound from Methanol Extract of Phaleria macrocarpa Leaves. Journal of Applied Sciences. Vol 12, 11: 1195-1198. Phalerin yang didapat dengan mengekstrak daun MD memakai metanol mempunyai efek anti radang dengan kekuatan sedang7.

4.6.Tjandrawinata R. et al. (2011). EXTRACT OF PHALERIA MACROCARPA AS AN ANTINEOPLASTIC, ANTI-INFLAMMATORY AND ANTIANGIOGENIC AGENT. Publication date: 2011-04-21 Patent application number: 20110091395. Kesimpulan: Dengan cara yang sudah dipatenkan buah MD diekstrak dan senyawa darinya dapat dipakai untuk menghilangkan radang dan nyeri serta untuk anti kanker dan penyakit wanita lainnya8.

4.7.Suryanto, Teguh (2007) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PHALERIA MACROCARPA TERHADAP INDEKS APOPTOSIS SEL ADENOKARSINOMA MAMMA DAN PERKEMBANGAN MASSA TUMOR PAYUDARA MENCIT C3H. Masters thesis, Diponegoro University. Polifenol yang didapat dari ekstrak MD dapat merangsang pembentukan Interferon. Interferon dapat meningkatkan CTL dan NK-Cell. Selanjutnya senyawa dalam ekstrak dapat meningkatkan apoptosis indeks dan menghambat pertumbuhan sel kanker9.

4.8.Tjandrawinata R. et al. (2011). Symptomatic treatment of premenstrual syndrome and/or primary dysmenorrhea with DLBS1442, a bioactive extract of Phaleria macrocarpa. Int J Gen Med. 2011; 4: 465–476. Kesimpulan: Senyawa ekstrak MD yang dimasukkan kedalam kapsul sebanyak 100 mg dapat mengurangi gejala (nyeri dan lainnya) yang disebabkan oleh  menstruasi10.

5.Cara membuat sediaan

Secara ilmiah sebenarnya untuk beberapa keadaan atau penyakit (kecuali 4.8 di atas sementara ini), dosis yang diperlukan belum diketahui. Oleh karena itu untuk ramuan yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji), atau beberapa helai daun dipakai beberapa hari, baru dosisnya ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit lainnya, misalnya penyakit kulit seperti psoriasis, dosis pemakaiannya kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat yang diinginkan. Perhatikan efek samping yang timbul1.

5.1.Untuk disentri (diare bercampur darah).

Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring kemudian minum airnya sekaligus. Lakukan 2-3 kali dalam sehari1.

5.2. Psoriasis.

Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya1.

5.3.Untuk rematik atau linu lutut.

Antara 10-20 lembar daun MD direbus dengan satu liter air, dijadikan sepertiganya. Diminum separuh pagi dan separuh sore hari. Ingat petunjuk membuat sediaan seperti yang tertulis di atas. Dimulai dengan 10 lembar.

6.Efek samping

Buah, dan terutama bijinya dapat menyebabkan sakit kepala, mabuk, kejang, dan pingsan. Ibu hamil tidak boleh minum ramuan MD1.

Kalau ingin melihat foto Mahkota Dewa “click” di bawah ini!

Foto Mahkota Dewa

7.Bahan bacaan

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=238

2.http://www.ijpbs.net/vol-3/issue-3/pharma/51.pdf

3.http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1472-6882-11-110.pdf

4.http://www.academia.edu/1528568/Cytotoxicity_of_fevicordin-A_from_Phaleria_macrocarpa_Scheff._Boerl_on_P_388_HeLa_CasKi_TE-2_TE-8_and_Prepuces_Fibroblast_cells

5.http://www.academicjournals.org/jmpr/pdf/pdf2012/16Mar/Ali%20et%20al.pdf

6.http://www.internationalsurgery.org/doi/abs/10.9738/1404.1

7.http://scialert.net/abstract/?doi=jas.2012.1195.1198

8.http://www.faqs.org/patents/app/20110091395

9.http://eprints.undip.ac.id/29412/

10.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3133514/

1.Pendahuluan

Kersen atau Keres mempunyai banyak nama, diantaranya: Baleci (Lumajang Jatim), Jamaican Cherry, Panama Berry, Singapore Cherry (Inggris), Manzanitas (Filipina), Takhop Farang (Thailan), Kerukup Siam (Malaysia), Japanis Kers (Belanda), dan banyak lagi1.

Tanaman ini berasal dari Sentral Benua Amerika (Mexico, Caribbean) dan daerah Subtropis Amerika Selatan, kemudian ditanam dan tersebar di daerah Asia yang tropis2,3.

Pohon Kersen bisa dipakai sebagai peneduh di pinggir jalan, tumbuh liar dan muncul di tengah retakan tembok, atau tepi trotoar, akhirnya tumbuh dengan cepat, biasanya dibiarkan saja1.

Di Meksiko, buahnya diolah menjadi bermacam campuran kue, sedangkan daunnya dipakai sebagai minuman seperti teh4.

Tulisan ini akan memaparkan kandungan fitokimia Kersen dan manfaatnya sebagai herbal, serta beberapa penelitian yang menunjangnya.

 2.Kandungan fitokimia

Tanaman ini mengandung bermacam-macam flavonoida, diantaranya flavone, flavanone, flavan, dan biflavan5,6. Selain itu juga ditemukan Alkaloid, Saponin dan Tannin7. (Poli fenol, Flavonoid, Saponin, Tannin, dan Alkaloid bisa dibaca di blog saya juga)

3.Manfaat Kersen

3.1.Secara tradisional daun dan buah Kersen dipakai sebagai:

3.1.1.Obat batuk pilek (flu)

3.1.2.Untuk mengurangi nyeri (analgesik)

3.1.3.Obat mag (ulcus peticum)

3.1.4.Untuk pembesaran prostat (prostate hypertropy)

3.2.Di laboratorium  (percobaan) telah dibuktikan mempunyai manfaat sebagai:

3.2.1. Mengurangi sakit atau nyeri (Antinociceptive)

3.2.2.Menurunkan panas (antipyretic)

3.2.3.Anti radang (anti inflammatory), anti rematik

3.2.4.Anti bakteri

3.2.5.Anti kanker6

3.2.6.Menurunkan kadar glukosa darah (diabetes mellitus)8

4.Penelitian

4.1.Rakhmi Rhamdani S. (2008). Tesis S1. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Muntingia calaburaL. Terhadap Kadar Glukosa Darah  Mencit (Mus musculusL.) Swiss Webster JantanDewasa yang Dikondisikan. Ekstrak etanol daun Kersen dapat menurunkan glukosa darah mencit8.

4.2.Zakaria Z.A. et al. (2006). The in vitro Antibacterial Activity of Corchorus olitoriusand Muntingia calabura Extracts.Toxicology, 1: 108-114. Kesimpulan: Ekstrak daun Keres berpotensi mempunyai aktivitas anti bakteri terhjadap  Salmonella enteriditisCitrobacter fruendiiEnterobacter aerogenesKlebsiella pneumoniaeVibrio choleraeVibrio parahemolyticus,Pseudomonas aeruginosa and Salmonella typhi9.

4.3.Zakaria Z.A. et al. (2011). In Vitro Anti proliferative and Antioxidant Activities of the Extracts of Muntingia calabura Leaves. The American Journal of Chinese Medicine, Vol. 39, No. 1, 183–200.  Kesimpulan : Daun Keres mengandung polifenol yang potensial sebagai anti kanker dan mempunyai efek anti oksidan7.

5.Cara membuat sediaan

Untuk menurunkan gula darah:

10 sampai 20 lembar daun keres direbus dengan satu liter air, dijadikan sepertiganya, diminum tiap pagi sebelum makan pagi.

6.Efek samping

Keluar keringat, gemetar, dan merasa lemas. Ini timbul karena gula darahnya turun terlalu rendah. Cara menanggulanginya minum air gula sedikit hingga gejalanya hilang.

 7.Bahan bacaan

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen 2.http://www.greenlandscape.in/site/mmbase/attachments/330638/Muntingia_calabura.pdf;jsessionid=B410DE5349B5846665E938B091F96A1B

3.http://www.ijpbs.net/volume2/issue1/biological/_41.pdf

4.http://www.ijplsjournal.com/issues%20PDF%20files/june_2012/4.pdf

5.http://proj3.sinica.edu.tw/~chem/servxx6/files/paper_8010_1269165966.pdf

6.http://www.unisa.it/uploads/4941/060.sridha.pdf

7.http://download.bioon.com.cn/upload/201102/12/194400exyxeoxxqccuzved.attach.pdf

8.http://www.sith.itb.ac.id/abstract/s1/Pengaruh%20Ekstrak%20Etanol%20Daun%20Muntingia%20calabura%20L.%20terhadap%20Kadar%20Glukosa%20darah%20Mencit%20(Mus%20musculus%20L.)%20Swiss%20Webster%20Jantan%20Dewasa%20yang%20Dikondisikan-Rakhmi-S1

9.http://scialert.net/fulltext/?doi=jpt.2006.108.114&org=10

1.Pendahuluan

Daun Salam (ada yang menyebut Salam saja) tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau ditanam di pekarangan dan sekitar rumah. Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan 1.300 m dpl (di Thailand). Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan yang lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun Salam bila diremas berbau harum. Daunnya diambil sebagai pelengkap bumbu dapur, kulit pohonnya dipakai sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu1,2. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga menimbulkan rasa agak pahit2.

Nama Lokal : Gowok, (Sunda), manting (Jawa), kastolam (Kangean); Meselangan, ubar serai (Melayu),; Salam (Indonesia, Sunda, Jawa, Madura)1. Bahasa Inggris: Indonesian Bay Leaf2.

2.Kandungan fitokimia

Salam mengandung : Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoida1.Daun salam kering mengandung sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya3.

3.Manfaat Daun Salam sebagai obat tradisional

Sebagai obat tradisional Daun Salam biasa dipakai sebagai1,2:

3.1.Diare

3.2.Obat mag

3.3.Menurunkan gula darah (diabetes mellitus)

3.4.Efek samping alkohol (mabuk)

3.5.Menurunkan kholesterol (cholesterol)

3.6.Menurunkan asam urat

4.Penelitian

1.Hermana W (2008). Pemberian Tepung Daun Salam (Syzygium polyanthum(Wight) Walp.) dalam Ransum Sebagai Bahan Antibakteri Escherichia coli terhadap  Organ Dalam Ayam Broiler. Media Peternakan, April Vol. 31 No. 1, hlm. 63-70.Kesimpulan: Pemberian tepung daun salam hingga taraf 3% cenderung menekan jumlah koloni bakteri E. coli dalam ekskreta4.

2.Nety Wulandari Chrisnaningsih (2006). PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Syzygium polyanthum TERHADAP PRODUKSI ROI MAKROFAG  PADA MENCIT BALB/c YANG DIINOKULASI  Salmonella typhimurium. Karya Ilmiah untuk S1 FK. Kesimpulan: Ekstrak Syzygium polyanthum tidak dapat meningkatkan produksi ROI (Reactive oxygen intermediates)  makrofag mencit yang diinfeksi Salmonella typhimurium5.

3.Nimim P Zahara, Aryoko Widodo (tahun ?). The Effect of Syzygium polyanthum on Nitric Oxide Production from Macrophage in Balb/c Mice Inoculated with Salmonella typhimurium. Kesimpulannya: Pemberianekstrak daun salam peroral dengan dosis 56,7mg, sebanyak 1ml/hari ternyata dapat meningkatkan produksi nitritoksida makrofag mencit Balb/c yang diinokulasi Salmonella typhimurium6.

4.Sukrasno et al. (2004?) dalam Antihypertensive Effect of Syzygium polyanthum (Wight) Walp. leafs extract and combined with Eucheuma cottoni and Cyclea barbata Miers. powder in male Wistar rats using the CODA rat tail-cuff system menunjukkan efek yang positif dalam penurunan tekanan darah sistol dan diastol7.

5.Efek samping pemberian daun salam

Daun salam dapat menyebabkan obstipasi, atau sulit buang air besar (BAB) pada orang normal, sedangkan bagi yang diare ringan bisa mengurangi frequensi BAB7.

6.Cara pemakaian

6.1. Diare:

15 g daun dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air bersih selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin disaring lalu diminum.

6.2. Kencing manis:

7 lembar daun salam dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampal tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum1.

Foto Daun Salam

 7.Kepustakaan

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=97

2.http://id.wikipedia.org/wiki/Salam_(tumbuhan)

3.http://tnalaspurwo.org/media/pdf/kea_syzygium_polyanthum_.pdf

4.http://journal.ipb.ac.id/index.php/mediapeternakan/article/download/1119/291

5.http://eprints.undip.ac.id/20911/1/Nety.pdf

6.http://eprints.undip.ac.id/20914/1/Nimim.pdf

7.http://asagbiotech.net/Recent/Activities/Bangkok_Symposium/PosterPresentation/Suci_Poster_hipertensi_new.pdf

Sinonim :
Lochnera rosea, Reich. Vinca rosea, Linn. Ammoallis rosea, Small.

Nama lain :

Rose Periwinkle (Inggris), Soldaten bloem(Belanda), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tsitsirika (Filipina); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda)1,2.

1.Pendahuluan

Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Di Indonesia merupakan tumbuhan hias ditanam di pot atau di pekarangan. Tumbuh baik mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula2.

2.Kandungan Fitokimia

Analisis fitokimia secara qualitatif  Tapak Dara mengandung Tannin, Flavonoid, Alkaloids dan Terpenoids3. Isolasi lebih lanjut Tapak Dara, terutama daun dan bunganya mengandung : vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, dan serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin1,2.

3.Manfaat tanaman sebagai obat tradisional

3.1.Untuk saluran cerna

3.1.1.Infeksi usus (desentri)1

3.1.2.Susah BAB (obstipasi)4

3.2.Saluran nafas

3.2.1.Bronchitis1,4

3.2.2.Asma1,4        

3.3.Hipertensi (tekanan darah tinggi)1,4

3.4.Diabetes Mellitus (kencing manis)1,4

3.5.Leukemia1,2,4

3.6.Kanker payu dara4

3.7.Penyakit Hodgkin2,4

3.8.Obat luar untuk

3.8.1.Luka baru1

3.8.2.Luka bakar1

3.8.3.Kanker kulit4

4.Cara membuat sediaan1

4.1.Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)

Bahan: 10 – 16 lembar daun Tapak Dara

Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas

Bahan: 3 lembar daun Tapak Dara, 15 kuntum bunga tapakdara

Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas

Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.

Setelah minum untuk waktu tertentu yang teratur, hendaknya hasilnya di cek dengan pemeriksaan gula darah

4.2.Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Bahan: 7 lembar daun atau bunga Tapak Dara

Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring

Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

Setelah minum teratur untuk waktu tertentu, hasilnya di cek dengan pengukuran tekanan darahnya.

4.3.Asma dan bronkhitis

Bahan: 1 potong bonggol akar Tapak Dara

Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

4.4.Leukemia (bagi mereka yang tidak terjangkau oleh perawatan secara medis)

Bahan: 20-25 gram daun Tapak Dara kering, adas pulawaras.

Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5.Penelitian

5.1.Ekstrak etanol daunTapak Dara mempunyai aktivitas anti bakteri (pseudomonas aeruginosa)3.

5.2.Ekstrak etanol bunga Tapak Dara mempunyai daya penyembuhan luka pada percobaan menggunakan mencit5.

5.3.Ekstrak daun Tapak Dara dengan menggunakan campuran dichloromethane:methanol (1:1) mempunyai efek anti Diabetes Mellitus6.

5.4.Belum ada penelitian yang menggunakan manusia sebagai obyek yang bisa penulis jumpai (mencari di internet; oleh karena itu pada pengobatan seperti leukemia dan lainnya apabila Rumah Sakit terjangkau hendaknya berobat di Rumah Sakit saja).

6.Efek samping

Pemakaian daun Tapak Dara (bunga dan daunnya) harus hati-hati. Dosisnya tidak boleh berlebihan karena bisa keracunan dengan gejala : muntah, panas, halusinasi, merasa kesemutan, hingga bisa koma dan meninggal2,4.

Untuk melihat foto/gambar bisa di “click” di bawah ini

Foto Tapak Dara

Kepustakaan

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=1

2.http://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_dara

3.http://www.ijprbs.com/issuedocs/2012/02/7-59-5-IJPRBS-18.pdf

4.http://www.floridata.com/ref/c/cath_ros.cfm

5.http://www.biomedcentral.com/1472-6882/6/41

6.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11448549

Nama lokal : rumah  semut (Sumatra);  ulek ulek polo (Jawa); lokon, suhendep, nongon (Papua);

Nama lain: periok hantu, peruntak, sembuku (Malaysia); by ki nan, ki nam gai, ki nam kin (Vietnam)

1.Pendahuluan

Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) merupakan salah satu tumbuhan epifit (epiphytes) dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya, hanya sebagai tempat menempel.

Genus tumbuhan sarang semut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Ditemukan sebanyak 26 spesies sarang semut. Semua spesies dari tumbuhan tersebut memiliki batang menggelembung dan berongga-rongga serta dihuni oleh semut. Tumbuhan ini dapat ditanam dengan mudah tanpa adanya semut dan etap membentuk batang menggelembung dan berongga-rongga secara normal1,2.

Tanaman ini tumbuh di Sumatra, Jawa, Papua, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan kepulauan Solomon3.

2.Kandungan phytokimia

Sarang semut mengandung4:

2.1.Flavonoid

2.2.Tanin

2.3.Kandungan dalam Sarang Semut yang lain:

No Parameter                   Satuan                         Nilai

01 Energi                          Kkal/100 g      350,52

02 Kadar air                     g/100 g            4,54

03 Kadar abu                   g/100 g            11,13

04 Kadar lemak                g/100 g            2,64

05 Kadar protein              g/100 g            2,75

06 Kadar karbohidrat       g/100 g            78,94

07 Tokoferol                    mg/100 g         31,34

08 Total fenol                   g/100 g            0,25

09 Kalsium (Ca)               g/100 g            0.37

10 Natrium (Na)               mg/100 g         68,58

11 Kalium (K)                  g/100 g            3,61

12 Seng (Zn)                    mg/100 g         1,36

13 Besi (Fe)                      mg/100 g         29,24

14 Fosfor (P)                    g/100 g            0,99

15 Magnesium (Mg)         g/100 g            1,50

3.Manfaatnya sebagai obat tradisioanl

Sebagai obat tradisional Sarang Semut  dimanfaatkan sebagai1,4,5,6:

3.1.Untuk obat mag (ulkus peptikum)

3.1.Obat untuk Wasir (hemorroid)

3.2.Menurunkan kadar gula darah (diabetes mellitus)

3.3.Ubat untuk rematik artritis (rheumathoid arthritis)

3.4.Obat jantung koroner

3.5.Untuk stroke

3.6.Meningkatkan stamina

3.7.Menghambat penyakit degenerasi lainnya

3.8.Untuk kanker paru, payu dara, kanker usus besar, kanker prostat, dan beberapa macam kanker lainnya.

4.Cara membuat sediaan

Apabila Sarang Semut (SR) belum siap pakai, ambil 10 – 15 gram. Diiris tipis, dicuci, dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari, dihaluskan. Direbus dengan 500 ml air, dijadikan 250 ml1,7.

Cara membuat sediaan, terutama untuk kanker paru-paru yaitu: sarang semut hasil rebusan, untuk penyembuhan, minumlah satu gelas air (250 cc) air hasil rebusan sarang semut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh1,5.

5.Penelitian

Beberapa penelitian yang berhasil dikumpulkan diantaranya:

5.1. A. Soeksmanto, M.A. Subroto, H. Wijaya and P. Simanjuntak, 2010. Anticancer Activity Test for Extracts of Sarang Semut Plant (Myrmecodya pendens) to HeLa and MCM-B2 Cells. Pakistan Journal of Biological Sciences, 13: 148-151. Our study concluded that polar extract (water) exhibited higher anticancer activity than non-polar extracts (ethylacetate and n-buthanol). Penelitian in menyimpulkan ekstraksi dengan air (polar) dari Sarang Semut mempunyai aktifitas lebih kuat bila dibandingkan dengan memakai solven nonpolar (etilasetat dan n-butanol).

5.2.Mujahid. Tesis S2. Pengaruh pemberian ekstrak batang Sarang Semut (Myrmecodia Pendens Merr & Perry) terhadap ekspresi p21 dan ekspresi ki67 pada jalur sel karsinoma mammae T47D. UNDIP Semarang. 2011. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Sarang Semut dapat menginduksi tumor suppressor dan meningkatkan indeks apoptosis, sehingga dapat menghambat proliferasi sel kanker.

5.3.Partomuan Simanjuntak, Fanny, Muhammad Ahkam Subroyo. Isolasi senyawa aktif dari ekstrak hipokotil Sarang Semut sebagai penghambat xantin Oksidase. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, April 2010: 49-54. Setelah dimurnikan hasil ekstraksi dengan n-butanol dari Sarang Semut, mempunyai aktifitas menghambat Zantin Oksidase. Enzim ini menghambat pembentukan asam urat.

5.4.Triana Hertiani et al. Preliminary Study on Immunomodulatory Effect of Sarang-Semut Tubers Myrmecodia tuberosaand Myrmecodia pendens. OnLine Journal of Biological Sciences 10 (3): 136-141, 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Sarang Semut potensial sebagai immuno modulator (merangsang daya tahan tubuh).

6.Efek samping

Apabila minum tiga sendok makan perhari dari sediaan yang siap pakai dari produsen, atau 10 gram dari Sarang Semut yang sudah bersih dan kering, atau hasil rebusan sebagaimana cara membuat sediaan di atas, tiga kali sehari masih aman7. Untuk berapa lama minumnya dinyatakan aman? Masih belum ada informasi yang bisa didapat. Tergantung dari tujuan pengobatan, waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuannya adalah berbeda. Untuk pengobatan kanker dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sayang belum ada uji klinis yang bisa didapat dari internnet.

Seperti kebanyakan pengobatan dengan herbal lainnya, belum ada hasil penelitian yang mamakai manusia sebagai obyek penelitian yang sudah dilaporkan.

Untuk penderita penyakit ginjal khronik, hendaknya hati-hati, sebab kandungan Kalium atau potassiumnya sangat tinggi.

Untuk melihat gambar/fotonya bisa di “clic”k di bawah ini

Foto Sarang Semut

7.Kepustakaan

1.http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/08/potensi-sarang-semut-myrmecodia-pendens-sebagai-obat-penyakit-kanker-paru-paru/

2.http://saptriyawati.wordpress.com/2011/01/16/kajian-tumbuhan-sarang-semut-dalam-ilmu-pengetahuan/

3.http://scialert.net/qredirect.php?doi=pjbs.2010.148.151&linkid=pdf

4.http://www.deherba.com/kandungan-sarang-semut.html

5.http://expertscolumn.com/content/benefits-ant-nest-myrmecodia-pendans-papua

6.http://sarangnsemutpapuaco.itrademarket.com/

7.http://www.sarang-semut.co.id/Gatra_26_Juli_2006__Sarang_semut_.pdf

1.Pendahuluan

Sambung nyawa nama latinnya adalah Gynura procumbens (Lour) Merr. Tanaman ini berasal dari China atau Myanmar, yang dimasukkan ke Indonesia melalui Sri Lanka oleh VOC (Vereenigde Oost Indische  Compagnie). Di daratan China tanaman ini dikenal dengan nama She Juan Jao atau Tien Chi. Suku Hokian menamakannya Ngokilo, suku Hoope menyebutnya Fuyung Jao. Sedangkan tanaman yang dikenal Daun Dewa Di Jawa, sedangkan di Sumatra disebut Beluntas China adalah varietas dari Sambung Nyawa yang disebut dengan nama latinnya Gynura procumbens Varietas Macropylla (Gynura procumbens Back).

Tanaman ini mudah tumbuh bahkan dengan menancapkan batangnya ke tanah atau stek, terutama di tempat yang cukup air dan sinar matahari. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias untuk pagar.

2.Kandungan Kimia

Sambung nyawa mengandung senyawa yang termasuk kelompok:

2.1.Alkaloida

2.2.Flavonoida

2.3.Saponin, dan

2.4.Tanin

3.Sebagai obat tradisional

Sebagai obat tradisional, daun sambung nyawa biasanya digunakan untuk mengobati/sebagai obat untuk:

3.1.Penurun panas (anti piretik)

3.2.Diabetes Mellitus

3.3.Tekanan darah tinggi

3.4.Kelainan liver (hepar)

3.5.Radang tenggorokan dan sinusitis

3.6.Obat maag (ulcus peptikum)

3.7.Menurunkan kholesterol (cholesterol)

3.8.Peluruh batu kandung kemih

3.9.Ambeien ( wasir )

3.10.Tumor payudara (tidak menganjurkan, lebih baik ke dokter secepatnya agar tidak terlambat)

3.11.Sebagai obat luar untuk menghilangkan rasa gatal setelah digigit semut atau binatang lainnya.

4.Toksisitas (efek keracunan)

Menurut penggolongan Gleason M. N. daun Sambung Nyawa termasuk tidak toksik.

Untuk ibu yang hamil muda tidak dianjurkan mengkonsumsi daun Sambung Nyawa, karena percobaan dengan etanol ekstrak  pada binatang menunjukkan adanya sifat mutagenik (dapat menyebabkan kelainan janin).

5.Cara memanfaatkannya

Untuk penggobatan tradisional biasanya dimakan sebagai lalap dalam keadaan mentah, atau sebagai pecel setelah direbus atau dikukus, sebanyak tiga sampai tujuh lembar daun. Dimakan secara teratur, hingga manfaat yang diharapkan tercapai.

Dengan pengobatan memakai cara apa saja, baik tradisional maupun  menggunakan  pertolongan dokter, hendaknya di cek hasilnya dengan pemeriksaan yang sesuai dengan penyakitnya.

6.Penelitian

6.1.Telah diteliti dengan memakai binatang percobaan, Sambung Nyawa sebagai anti piretik, anti analgesik (mengurangi rasa sakit), anti Diabetes Mellitus, dan pencegahan batu kandung kemih dengan hasil yang cukup baik.

6.2.Penelitian untuk memperoleh gelar S1, komponen daun Sambung Nyawa sebagai penangkap radikal bebas oleh Anita Tri Wahyuningsih (2004).

6.3.Penelitian dengan ekstrak air daun Sambung Nyawa, membuktikan peningkatan pengambilan glukosa oleh otot hingga dapt menurunkan glukosa (glucose) darah ( Z. Hassan dkk. 2010 ).

6.4.Etanol ekstrak daun Sambung Nyawa dapat menghambat perkembangan kanker payu dara pada tikus percobaan (Sri Susilowati, 2004).

Untuk melihat foto atau gambar Sambung Nyawa “click” di bawah ini

Foto atau gambar Sambung Nyawa

7.Bahan Bacaan

7.1.http://balipadmaherbal.com/article/26447/sambung-nyawa-gynura-procumbens-back.html

7.2.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/28972433.pdf

7.3.http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51087992.pdf

7.4.http://www.mdpi.com/1420-3049/15/12/9008/pdf

7.5.http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/71Gynura%20procumbens_%20sri%20susilowati.pdf

1.Pengantar

Banyak nama lain dari pare, diantaranya adalah paria, pare pahit, pepareh (Jawa). Pepare, kambeh, paria (Sumatera). Paita, paliak, pariak, pania, pepule (Nusa tenggara). Poya, pudu, pentu, paria belenggede, palia (Sulawesi). Bahasa Inggrisnya disebut bitter  melon.

Pare banyak tumbuh di daerah tropika, terutama  di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya.

 

2.Manfaat sebagai obat tradisional

Sebagai obat tradisional buah pare dipakai untuk :

– Batuk, radang tenggorok (pharyngitis).

– Mata sakit dan merah.

– Demam, malaria.

– Pingsan karena udara panas (heatstroke).

– Menambah napsu makan.

– Kencing manis (Diabetes Mellitus).

– Disentri.

– Rheumatism, rematik gout.

– Memperbanyak air susu (ASI).

– Datang haid sakit (dismenorrhoea).

– Sariawan.

– lnfeksi cacing gelang.

– Di China dipakai juga untuk kanker payudara.

– Di Brasilia dipakai juga sebagai afrodisiak (aphrodisiac), dan sebagai obat luar untuk :

Hemoroid (ambeyen), kudis, gatal alergi, ekzim, dan mengobati luka.

Di Filipina, pare dipakai sebagai suplemen dan dikonsumsi dalam bentuk kapsul dengan nama Charantia.

Kasul ini juga diekspor ke Amerika, Kanada, Eropa, Timur tengah , dan Jepang.

 

3.Penelitian

3.1.Penelitian yang banyak dijumpai lewat internet mengenai pare adalah hubungannya dengan diabetes mellitus. Diantaranya bahkan menyamakan 2,5 mg glibenclamid dengan 5 gram pare kering untuk 50 kg orang (100 mg per kg berat badan). Dalam hal ini harus hati-hati. Apapun yang kita gunakan untuk mengobati DM, harus kita cek hasilnya dengan pemeriksaan gula darah.

Srivasatva et al., 1993, eksrak dengan air dari 100 gr pare yang diiris kecil-kecil  dan diminum selama 21 hari dapat menurunkan kadar glukosa (glucose) darah dan HbA 1c. Dalam percobaan yang lain dengan memberikan 5 gram bubuk pare kering 3 kali sehari selama 21 hari juga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dalam Alternative Medicine Review, vol. 12, no. 4 (2007).

Masih banyak lagi hasil penelitian yang menunjukkan kandungan buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan beberapa mekanisme (buah pare mengandung Cr, Zn, dan mengambat maltase).

3.2.Mengenai manfaat buah pare dalam pencegahan kanker ada juga laporan penelitiannya, diantaranya :

B.R. Ratna dkk. 2009 (Hawai), melakukan penelitian in vitro (dalam tabung percobaan) menunjukkan bahwa senyawa (bahan) dalam buah pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker yang berasal dari payudara dan dapat mempercepat kematian sel (apoptosis). Mereka menganjurkan untuk mencegah kanker payudara diantaranya dengan memakan buah pare.

G. Deep dkk. 2004, dalam penelitiannya yang menggunakan tikus putih, menunjukkan bahwa senyawa dalam buah pare dapat mengobati dan mencegah kanker lambung.

 

4.Kandungan buah pare

Pare mengandung vitamin A (dalam bentuk provitamin yaitu beta karoten) dan vitamin C, kaya akan mineral kalium. Kalium ini sangat diperlukan oleh manula, kecuali bagi penderita gagal ginjal khronik, kalium intake yang tinggi berbahaya. Pare juga mengandung magnesium, zat besi dan fosfor.

Kandungan yang berhasiat sebagai obat diantaranya: karantin, hidroxitriptamin, lignin, glikosida, saponin.

 

5.Efek samping

Pada  percoban yang melibatkan manusia pare mempunyai efek samping sakit perut dan diare, seberapa banyak jumlah pare yang dikonsumsi tidak disebut. Selain sakit perut dan diare, dapat juga mengganggu fertilitas (kesuburan), menyebabkan hepatitis, dan diyakini juga bisa menyebabkan keguguran. Buah pare tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu yang hamil muda. Sampai berapa banyak yang bisa kita konsumsi agar tetap aman,  hingga saat ini belum ada informasi yang akurat.

 

Bahan bacaan:

1.Ampalaya.pdf.  (Down load 15-12-09).

2.Bitter melon, Wikipedia. (Down load 15-12-09).

3.K. Knoch, 2007. Alternative medicine review, vol 4 no. 12 : 360-363

4.Raymundo FP, 1997. Philippine Journal of Internal Med. Vol.35, pp.103-109, May-June 1

5.Sentra Informatika Iptek.  (Down load 15-12-09).

6.Taylor L, 2002. Herbal Secrets of the Rainforest, 2nd edition. Bitter melon-tech.pdf

7.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15233304 (Down load 14 September 2010)

8.http://cancerres.aacrjournals.org/content/early/2010/02/23/0008-5472.CAN-09-3438.abstract

(Down load 14 Sepetember 2010).

9.http://www.actahort.org/members/showpdf?booknrarnr=752_60 (down load 15 September 10)

Dalam 100 gr buah pare

Satuan mineral dalam mg

Elements          Fruit

Sodium              444.56 – 659.26

Calcium             962.64 – 1250.00

Potassium        1547.24 – 2570.8  ( Kalium )

Magnesium      797.56 – 882.55

Manganese       1.58 – 3.32

Zinc                     4.14 – 5.71

Iron                     57.11– 70.20

Cobalt                 0.194 – 0.264

Chromium         0.187– 0.319

Copper                0.802 – 1.061

Aluminum          2.93 – 3.81

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Kesehatan, Obat Tradisional, Sosial Politik Agama, dan Bahan Kuliah Ilmu Biokimia.

Artikel yang sudah ditulis