You are currently browsing the tag archive for the ‘aphrodisiac’ tag.
1.Pendahuluan
Kelor berasal dari barat laut India, kemudian ditanam di daerah tropis dan subtropis. Buah muda dan daunnya dipakai sebagai sayur. Selain sebagai sayur, daun, bunga, batang, serta akarnya sering dipakai sebagai herbal terutama di India, Pakistan, Banglades, Afrika, dan negara Asia lainnya1.
Selanjutnya agar pengaturan halaman dan tabel tidak berubah, makalah saya up load dalam format pdf.
Untuk membaca secara lengkap click judul di bawa ini!
1.Pengantar
Banyak nama lain dari pare, diantaranya adalah paria, pare pahit, pepareh (Jawa). Pepare, kambeh, paria (Sumatera). Paita, paliak, pariak, pania, pepule (Nusa tenggara). Poya, pudu, pentu, paria belenggede, palia (Sulawesi). Bahasa Inggrisnya disebut bitter melon.
Pare banyak tumbuh di daerah tropika, terutama di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya.
2.Manfaat sebagai obat tradisional
Sebagai obat tradisional buah pare dipakai untuk :
– Batuk, radang tenggorok (pharyngitis).
– Mata sakit dan merah.
– Demam, malaria.
– Pingsan karena udara panas (heatstroke).
– Menambah napsu makan.
– Kencing manis (Diabetes Mellitus).
– Disentri.
– Rheumatism, rematik gout.
– Memperbanyak air susu (ASI).
– Datang haid sakit (dismenorrhoea).
– Sariawan.
– lnfeksi cacing gelang.
– Di China dipakai juga untuk kanker payudara.
– Di Brasilia dipakai juga sebagai afrodisiak (aphrodisiac), dan sebagai obat luar untuk :
Hemoroid (ambeyen), kudis, gatal alergi, ekzim, dan mengobati luka.
– Di Filipina, pare dipakai sebagai suplemen dan dikonsumsi dalam bentuk kapsul dengan nama Charantia.
Kasul ini juga diekspor ke Amerika, Kanada, Eropa, Timur tengah , dan Jepang.
3.Penelitian
3.1.Penelitian yang banyak dijumpai lewat internet mengenai pare adalah hubungannya dengan diabetes mellitus. Diantaranya bahkan menyamakan 2,5 mg glibenclamid dengan 5 gram pare kering untuk 50 kg orang (100 mg per kg berat badan). Dalam hal ini harus hati-hati. Apapun yang kita gunakan untuk mengobati DM, harus kita cek hasilnya dengan pemeriksaan gula darah.
Srivasatva et al., 1993, eksrak dengan air dari 100 gr pare yang diiris kecil-kecil dan diminum selama 21 hari dapat menurunkan kadar glukosa (glucose) darah dan HbA 1c. Dalam percobaan yang lain dengan memberikan 5 gram bubuk pare kering 3 kali sehari selama 21 hari juga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dalam Alternative Medicine Review, vol. 12, no. 4 (2007).
Masih banyak lagi hasil penelitian yang menunjukkan kandungan buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan beberapa mekanisme (buah pare mengandung Cr, Zn, dan mengambat maltase).
3.2.Mengenai manfaat buah pare dalam pencegahan kanker ada juga laporan penelitiannya, diantaranya :
B.R. Ratna dkk. 2009 (Hawai), melakukan penelitian in vitro (dalam tabung percobaan) menunjukkan bahwa senyawa (bahan) dalam buah pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker yang berasal dari payudara dan dapat mempercepat kematian sel (apoptosis). Mereka menganjurkan untuk mencegah kanker payudara diantaranya dengan memakan buah pare.
G. Deep dkk. 2004, dalam penelitiannya yang menggunakan tikus putih, menunjukkan bahwa senyawa dalam buah pare dapat mengobati dan mencegah kanker lambung.
4.Kandungan buah pare
Pare mengandung vitamin A (dalam bentuk provitamin yaitu beta karoten) dan vitamin C, kaya akan mineral kalium. Kalium ini sangat diperlukan oleh manula, kecuali bagi penderita gagal ginjal khronik, kalium intake yang tinggi berbahaya. Pare juga mengandung magnesium, zat besi dan fosfor.
Kandungan yang berhasiat sebagai obat diantaranya: karantin, hidroxitriptamin, lignin, glikosida, saponin.
5.Efek samping
Pada percoban yang melibatkan manusia pare mempunyai efek samping sakit perut dan diare, seberapa banyak jumlah pare yang dikonsumsi tidak disebut. Selain sakit perut dan diare, dapat juga mengganggu fertilitas (kesuburan), menyebabkan hepatitis, dan diyakini juga bisa menyebabkan keguguran. Buah pare tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu yang hamil muda. Sampai berapa banyak yang bisa kita konsumsi agar tetap aman, hingga saat ini belum ada informasi yang akurat.
Bahan bacaan:
1.Ampalaya.pdf. (Down load 15-12-09).
2.Bitter melon, Wikipedia. (Down load 15-12-09).
3.K. Knoch, 2007. Alternative medicine review, vol 4 no. 12 : 360-363
4.Raymundo FP, 1997. Philippine Journal of Internal Med. Vol.35, pp.103-109, May-June 1
5.Sentra Informatika Iptek. (Down load 15-12-09).
6.Taylor L, 2002. Herbal Secrets of the Rainforest, 2nd edition. Bitter melon-tech.pdf
7.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15233304 (Down load 14 September 2010)
8.http://cancerres.aacrjournals.org/content/early/2010/02/23/0008-5472.CAN-09-3438.abstract
(Down load 14 Sepetember 2010).
9.http://www.actahort.org/members/showpdf?booknrarnr=752_60 (down load 15 September 10)
Dalam 100 gr buah pare
Satuan mineral dalam mg
Elements Fruit
Sodium 444.56 – 659.26
Calcium 962.64 – 1250.00
Potassium 1547.24 – 2570.8 ( Kalium )
Magnesium 797.56 – 882.55
Manganese 1.58 – 3.32
Zinc 4.14 – 5.71
Iron 57.11– 70.20
Cobalt 0.194 – 0.264
Chromium 0.187– 0.319
Copper 0.802 – 1.061
Aluminum 2.93 – 3.81