You are currently browsing the tag archive for the ‘sariawan’ tag.

Lupus adalah penyakit radang khronik yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organnya (paru, ginjal, sistem pencernaan dll) sendiri. Sistem kekebalan tubuh adalah suatu sistem yang kompleks dalam tubuh yang berguna untuk memerangi infeksi karena virus atau bakteri. Penderita Lupus membuat anti bodi yang tidak normal dan malah menyerang tubuhnya sendiri bukan bakteri atau virus yang diserang. Karena anti bodi dapat menyebabkan inflamasi/radang dari bagian tubuh dimana saja, maka Lupus dapat menimbulkan tanda dan gejala yang bermacam-macam. Apabila hanya kulit yang diserang maka tipe ini disebut “discoid lupus”. Apabila organ tubuh seperti ginjal, sistem pencernaan, paru,  organ atau sistem lainnya yang diserang, tipe ini disebut “systemic lupus erythematosus (SLE)”. Ada Lupus yang timbul setelah mengkonsumsi obat tertentu, seperti hidralazine, quinidine, isoniazid, chlorpromazine, methyl dopa, interferon alfa, procainamide dan kemungkinan hydantoin dan oral kontrasepsi. Lupus tipe ini disebut ”drug induced lupus”, yang meliputi sekitar 5% dari penderita Lupus. Ada tipe lain yaitu yang diderita oleh bayi yang baru lahir. Tipe ini disebut “neonatal lupus”.

2.Apa penyebab Lupus?

Penyebab sebenarnya penyakit ini belum diketahui. Namun genetik, virus, sinar ultra violet dan obat tertentu turut berperan dalam penyakit ini. Lupus bisa diderita terutama oleh wanita (perbandingan antara wanita muda dan laki-laki  = 7:1), yang berumur antara 10 hingga 50 tahun. Di Amerika orang yang berkulit hitam lebih banyak menderita Lupus dibandingkan dengan yang berkulit putih, demikian pula turunan Hispanik dan Asia.

Kehamilan dapat memicu kambuhnya penyakit ini (flare) pada sebagian penderita SLE. Wanita yang menderita Lupus apabila hamil beresiko mengalami keguguran. Di Amerika diperkirakan 2 dari 10 kehamilan pada penderita Lupus mengalami tekanan darah tinggi (preeclampsia), dan 1 dalam 4 mengalami kelahiran prematur.

3.Kapan seseorang dinyatakan menderita Lupus

“The American College of Rheumatology (ACR)” telah membuat kriteria berdasarkan klinik dan pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis. Apabila seseorang menderita atau memiliki 4 dari 11 kriteria pada waktu yang bersamaan atau tidak bersamaan namun menderita atau memilikinya dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, maka kemungkinan orang tersebut menderita penyakit Lupus (SLE). Ke sebelas kriteria tersebut adalah:

3.1.”Face rash”. Bercak merah pada kedua pipi yang dihubungkan dengan bercak pada hidung hingga kelihatan seperti kupu-kupu (malar rash = butterfly shape).

3.2.”Discoid rash”. Bercak merah dengan hiper atau hipo pigmentasi yang dapat menimbulkan parut kulit.

3.3.”Sun-related rash”. Bercak merah yang timbul setelah terpapar sinar matahari.

3.4.Timbul luka di dalam mulut (sariawan) yang tidak sakit.

3.5.Dua atau lebih persendian bengkak dan terasa sakit.

3.6.Bengkak dari bagian yang melapisi paru atau jantung.

3.7.Penyakit ginjal.

3.8.Penyakit yang menyerang syaraf sentral dengan adanya kejang-kejang atau psikosis.

3.9.Pada pemeriksaan darah didapatkan hitung sel darah merah yang rendah, rendah jumlah thrombosit atau rendah jumlah sel darah putih (leukopenia).

3.10.Pemeriksaan anti bodi terhadap inti sel yang positif (ANA test positive). Pemeriksaan ini apabila positif menunjukkan adanya penyakit auto immun.

3.11.Pada pemeriksaan darah lainnya yang menunjukkan adanya penyakit auto immun, seperti “positive double-stranded anti-DNA test, positive anti-Sm test, posotive anti-phospholid anti body test” atau “false-positive syphilis test”.

4.Apa gejala lainnya yang mungkin timbul pada penderita Systemic Lupus Erythematosus?

Adapun gejala atau tanda-tanda lainnya yang belum tercantum di atas, yang timbul akibat kelainan organ atau sistem atau gabungan keduanya adalah diantaranya:

4.1.Panas

4.2.Merasa lelah (fatigue)

4.3.Penurunan berat badan

4.4.Rambut rontok

4.5.Bernafas terasa berat

4.6.Sakit dada

4.7.Mudah mengalami perdarahan bawah kulit (bruising)

4.8.Menderita kecemasan atau depresi

4.9.Menjadi pelupa

4.10.Kuku tangan atau kaki menjadi pucat atau biru kalau kena dingin

4.11.Muka dan pergelangan kaki membengkak

5.Usaha yang dapat meringankan penderita Lupus

5.1.Penderita Lupus harus beristirahat yang cukup. Malam cukup tidur dan siang juga tidur seperlunya.

5.2.Hindari sinar matahari diantaranya dengan memakai topi yang lebar, lengan panjang, celana panjang dan memakai sun block pada bagian yang bisa terpapar sinar matahari, misalnyya telinga, dan punggung tangan

5.3.Melakukan olah raga ringan yang teratur

5.4.Jangan merokok

5.5.Makan makanan yang sehat (healthy diet). Makanan sehat ini menekankan perlunya buah dan sayuran. Demikian pula untuk menghindari tepung atau dari bahan yang dipoles berlebihan. Hindari makanan yang dapat memperburuk gejala Lupus. Namun demikian belum ditemukan makanan khusus yang dapat memperburuk gejala Lupus.

5.6.Hasil Penelitian terbatas menunjukkan bahwa minyak ikan (mengandung omega tiga) memberi harapan untuk penderita Lupus.

6.Prognosis

Dalam tahun-tahun terakhir keadaan penderita Lupus semakin membaik.  Di Amerika penderita Lupus yang bisa bertahan hidup 2 tahun sejak di diagnose menderita SLE mencapai antara 90  – 95%. Sedangkan 82 -90% bisa hidup 5 tahun, 71 – 80% hidup 10 tahun, 63 – 75% hidup 20 tahun. Namun demikian ada banyak faktor yang dapat memperpendek harapan hidup penderita SLE, diantaranya tingginya serum creatinin darah, tekanan darah tingi, anemi, protein urin 24 jam lebih dari 2,6 gram dan lain-lain. Apabila penderita SLE mengalami keadaan di atas, maka hanya 50% saya yang bisa hidup hingga 10 tahun.

Penyebab kematian tertinggi penderita SLE adalah infeksi dan gagal ginjal.

7.Bahan bacaan

1.http://www.mayoclinic.com/health/lupus/DS00115

2.http://www.medicinenet.com/systemic_lupus/article.htm

3.http://emedicine.medscape.com/article/332244-overview

4.http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000435.htm

5.Harrison’s Principles of Internal Medicine 15 Edition (311).

1.Pengantar

Banyak nama lain dari pare, diantaranya adalah paria, pare pahit, pepareh (Jawa). Pepare, kambeh, paria (Sumatera). Paita, paliak, pariak, pania, pepule (Nusa tenggara). Poya, pudu, pentu, paria belenggede, palia (Sulawesi). Bahasa Inggrisnya disebut bitter  melon.

Pare banyak tumbuh di daerah tropika, terutama  di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya.

 

2.Manfaat sebagai obat tradisional

Sebagai obat tradisional buah pare dipakai untuk :

– Batuk, radang tenggorok (pharyngitis).

– Mata sakit dan merah.

– Demam, malaria.

– Pingsan karena udara panas (heatstroke).

– Menambah napsu makan.

– Kencing manis (Diabetes Mellitus).

– Disentri.

– Rheumatism, rematik gout.

– Memperbanyak air susu (ASI).

– Datang haid sakit (dismenorrhoea).

– Sariawan.

– lnfeksi cacing gelang.

– Di China dipakai juga untuk kanker payudara.

– Di Brasilia dipakai juga sebagai afrodisiak (aphrodisiac), dan sebagai obat luar untuk :

Hemoroid (ambeyen), kudis, gatal alergi, ekzim, dan mengobati luka.

Di Filipina, pare dipakai sebagai suplemen dan dikonsumsi dalam bentuk kapsul dengan nama Charantia.

Kasul ini juga diekspor ke Amerika, Kanada, Eropa, Timur tengah , dan Jepang.

 

3.Penelitian

3.1.Penelitian yang banyak dijumpai lewat internet mengenai pare adalah hubungannya dengan diabetes mellitus. Diantaranya bahkan menyamakan 2,5 mg glibenclamid dengan 5 gram pare kering untuk 50 kg orang (100 mg per kg berat badan). Dalam hal ini harus hati-hati. Apapun yang kita gunakan untuk mengobati DM, harus kita cek hasilnya dengan pemeriksaan gula darah.

Srivasatva et al., 1993, eksrak dengan air dari 100 gr pare yang diiris kecil-kecil  dan diminum selama 21 hari dapat menurunkan kadar glukosa (glucose) darah dan HbA 1c. Dalam percobaan yang lain dengan memberikan 5 gram bubuk pare kering 3 kali sehari selama 21 hari juga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dalam Alternative Medicine Review, vol. 12, no. 4 (2007).

Masih banyak lagi hasil penelitian yang menunjukkan kandungan buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan beberapa mekanisme (buah pare mengandung Cr, Zn, dan mengambat maltase).

3.2.Mengenai manfaat buah pare dalam pencegahan kanker ada juga laporan penelitiannya, diantaranya :

B.R. Ratna dkk. 2009 (Hawai), melakukan penelitian in vitro (dalam tabung percobaan) menunjukkan bahwa senyawa (bahan) dalam buah pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker yang berasal dari payudara dan dapat mempercepat kematian sel (apoptosis). Mereka menganjurkan untuk mencegah kanker payudara diantaranya dengan memakan buah pare.

G. Deep dkk. 2004, dalam penelitiannya yang menggunakan tikus putih, menunjukkan bahwa senyawa dalam buah pare dapat mengobati dan mencegah kanker lambung.

 

4.Kandungan buah pare

Pare mengandung vitamin A (dalam bentuk provitamin yaitu beta karoten) dan vitamin C, kaya akan mineral kalium. Kalium ini sangat diperlukan oleh manula, kecuali bagi penderita gagal ginjal khronik, kalium intake yang tinggi berbahaya. Pare juga mengandung magnesium, zat besi dan fosfor.

Kandungan yang berhasiat sebagai obat diantaranya: karantin, hidroxitriptamin, lignin, glikosida, saponin.

 

5.Efek samping

Pada  percoban yang melibatkan manusia pare mempunyai efek samping sakit perut dan diare, seberapa banyak jumlah pare yang dikonsumsi tidak disebut. Selain sakit perut dan diare, dapat juga mengganggu fertilitas (kesuburan), menyebabkan hepatitis, dan diyakini juga bisa menyebabkan keguguran. Buah pare tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu yang hamil muda. Sampai berapa banyak yang bisa kita konsumsi agar tetap aman,  hingga saat ini belum ada informasi yang akurat.

 

Bahan bacaan:

1.Ampalaya.pdf.  (Down load 15-12-09).

2.Bitter melon, Wikipedia. (Down load 15-12-09).

3.K. Knoch, 2007. Alternative medicine review, vol 4 no. 12 : 360-363

4.Raymundo FP, 1997. Philippine Journal of Internal Med. Vol.35, pp.103-109, May-June 1

5.Sentra Informatika Iptek.  (Down load 15-12-09).

6.Taylor L, 2002. Herbal Secrets of the Rainforest, 2nd edition. Bitter melon-tech.pdf

7.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15233304 (Down load 14 September 2010)

8.http://cancerres.aacrjournals.org/content/early/2010/02/23/0008-5472.CAN-09-3438.abstract

(Down load 14 Sepetember 2010).

9.http://www.actahort.org/members/showpdf?booknrarnr=752_60 (down load 15 September 10)

Dalam 100 gr buah pare

Satuan mineral dalam mg

Elements          Fruit

Sodium              444.56 – 659.26

Calcium             962.64 – 1250.00

Potassium        1547.24 – 2570.8  ( Kalium )

Magnesium      797.56 – 882.55

Manganese       1.58 – 3.32

Zinc                     4.14 – 5.71

Iron                     57.11– 70.20

Cobalt                 0.194 – 0.264

Chromium         0.187– 0.319

Copper                0.802 – 1.061

Aluminum          2.93 – 3.81

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Kesehatan, Obat Tradisional, Sosial Politik Agama, dan Bahan Kuliah Ilmu Biokimia.

Artikel yang sudah ditulis