You are currently browsing the tag archive for the ‘tannin’ tag.

Sinonim :
Phylanthus alatus, Bl. P. cantonensis, Hornem. P. echinatus, Wall. P. lepidocarpus, Sieb.et Zucc P. leprocarpus, Wight.

Nama lain: Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate)1

1.Pendahuluan

Meniran, tumbuh subur di daerah tropis seperti di China,  India Selatan, Amerika latin2. Tanaman ini bisa didapatkan juga di daerah tropis lainnya seperti di Sri Lanka, Pakistan,  Laos, Camboja, Myanmar, Thailan, Taiwan, Filipina, Malaysia, Indonesia, Papua New Guinea, Cuba, Guam, Micronesia, dan Nigeria3.

Meniran tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah; pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut1.

Meniran sudah lama digunakan sebagai obat tradisional di negara-negara tersebut di atas untuk bermacam-macam kelainan.

2.Kandungan fitokimia

Diantara senyawa yang banyak ditemukan dalam Meniran adalah: flavonoid, triterpenoid dan tannin4. Didapatkan juga alkaloid, coumarin, cinnamic acid,  lignan, phenolic, dan steroid5. Lebih detil lagi telah ditentukan pula senyawa seperti gallic acid (GA), corilagin (Cor) and ellagic acid (EA)6. Ada lagi empat senyawa lignan telah di identifikasi yaitu 5-demethoxy-niranthin, urinatetralin, dextrobursehernin, urinaligran7.

3.Manfaatnya sebagai obat herbal

Sebagai obat alternative Meniran bisa dipakai untuk1,4,8,9,10,12,13:

3.1.Anti piretik1

3.2.Hepatitis1

3.3.Obat batuk1

3.4.Obat untuk diare1

3.5.Menorrhagi (haid berlebih) 1

3.6.Menurunkan gula darah (diabetes mellitus)4

3.7.Dapat menurunkan Trigliserida, total Kholesterol dan menaikkan HDL Kholesterol4

3.8.Obat malaria8

3.9.Penghancur batu ginjal dan batu empedu9

3.10.Untuk kanker10

3.11.Mengurangi pengaruh keracunan Paracetamol12

3.12.Melonggarkan saluran nafas13

3.13.Obat luar untuk, luka bakar dan infeksi1

4.Penelitian atau artikel

4.1.Garg Munish and Garg Chancha (2012). Effect of Phyllanthus Urinaria in Biochemical Profile of  Experimental Hyperglycemic Albino Rats. Res. J. Pharmaceutical Sci. Vol. 1(1), 2-6, September. p 2-5. Peneliti menyimpulkan pemberian ekstrak Meniran dapat memperbaiki tidak hanya kadar gula darah, namun juga memperbaiki profil lipid, fungsi hepar dan ginjal akibat diabetes mellitus yang dibuat dengan intra peritonial alloxan monohydrate4.

4.2.Huang Sheng-Teng, MD, PhD. Et al. (2010). Review Article. Anti-cancer Effects of Phyllanthus urinaria and Relevant Mechanisms. Chang Gung Med J;33:477-87. Dalam tulisan ini diterangkan bahwa ekstrak Meniran dalam laboratorium (in vitro) bisa untuk kanker paru, kanker liver, dan leukemia. Diterangkan juga mekanisme kerjanya10.

4.3.Xu M. Et al. (2007). Phenolic antioxidants from the whole plant of Phyllanthus urinaria. Chemistry & biodiversity 4:9. Sep pg 2246-52. Abstrak penelitian ini menerangkan kandungan dari ekstrak Meniran (beberapa senyawa) dan aktifitas sebagai anti radikal bebas11.

4.4.Anoname. Ekstrak meniran dapat mengurangi efek keracunan dari paracetamol12

4.5.Huang Sheng-Teng et al. (2003). Phyllanthus urinariatriggers the apoptosis and Bcl-2

down-regulation in Lewis lung carcinoma cells. Life Sciences 72:1705–1716. Ekstrak Meniran dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker paru14.

4.6.Gunawan Putri, Kato E. And Kawabata J. (2011). α-Amylase inhibitors from an Indonesian medicinal herb, Phyllanthus urinaria. J Sci Food Agric. Sep 23. doi: 10.1002/jsfa.4615. Abstrak. Ekstrak Meniran dapat menghambat kerja enzim amilase pankreas, mungkin bisa digunakan untuk diabetes ringan15.

5.Cara membuat sediaan1

5.1.Sakit Kuning (jaundice)

5.1.1.Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun). Bahan Tambahan: 2 gelas air.       Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.Cara menggunakan:  disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.

5.1.2.Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan bunga). Bahan Tambahan: 7 buah. Bunga cengkeh kering,  5 cm rimpang  umbi temulawak, 1 potong kayu manis. Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

5.2.Malaria. Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap. Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis. Cara membuat:  Seluruh  bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Cara menggunakan:   disaring dan diminum 2 kali sehari.

5.3.Batuk. Bahan Utama: 3 – 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, bunga). Bahan tambahan:  Madu secukupnya. Cara membuat:  Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata. Cara menggunakan:  diminum  sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari

5.4.Haid berlebihan. Bahan Utama: 3 – 7  potong akar Meniran kering. Bahan tambahan: 1 gelas air tajin. Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air  sampai mendidih, kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5.5.Disentri. Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga ). Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5.6.Luka koreng. Bahan Utama:  9 – 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga). Cara membuat:  Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus.  Kemudian direbus dengan 1 cerek air. Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.

5.7.Jerawat. Bahan Utama:  7 Batang tanaman meniran. Bahan Tambahan:  1 Rimpang umbi kunyit (4 cm). Cara membuat:  Seluruh  bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk  sampai halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap hari.

6.Efek samping

Tulisan mengenai efek samping minum ramuan Meniran belum ketemu, namun dengan minum 5 gram “teh” Meniran (menambahkan air panas pada daunnya tapi tidak dididihkan) yang dijadikan 3 kali ( tiap kali 1/3 x 5 gram) selama beberapa minggu tidak akan menimbulkan efek samping.

Untuk jangka panjang dosisnya separuhnya16.

Untuk amannya, bagi yang menderita stroke karena pembekuan atau gumpalan darah atau thrombus dan yang menderita penyakit jantung koroner yang minum obat pngencer darah (salisilat dan lainnya) lebih baik jangan minum ramuan dari Meninran, dikhawatirkan mengganngu usaha untuk mengencerkan darah (pendapat pribadi).

Apabila ingin melihat foto Meniran “click” dibawah ini.

Foto Meniran 

7.Bahan bacaan:

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=18

2.http://www.erbeofficinali.org/dati/nacci/studi/PHYLLATHUS%20provoca%20APOPTOSI%20su%20tumori.pdf

3.http://flowers.la.coocan.jp/Euphorbiaceae/Phyllanthus%20urinaria.htm

4.http://www.isca.in/IJPS/Archive/v1i1/1.ISCA-RJPcS-2012-002.pdf

5.http://books.google.co.id/books?id=ordQCHqPy9gC&pg=PA134&lpg=PA134&dq=phyllanthus+urinaria+phytochemistry&source=bl&ots=i1pHCEtMSB&sig=tDnnHGa08jAYh3wcyK1y9D_1gQE&hl=en&sa=X&ei=qkwpUdCiGIOMrgfJloGwBg&redir_esc=y#v=onepage&q=phyllanthus%20urinaria%20phytochemistry&f=false

6.http://www.academicjournals.org/ajpp/pdf/pdf2011/8%20November/Mahdi%20et%20al.pdf

7.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12877924

8.Mustofa, Eti Nurwening Sholikhah,Subagus Wahyuono (2007).  Anti plasmodial activity of fractions isolated from methanolic extract ofmeniranherb (Phyllanthus niruriL) traditionally used to treat malariaBerkala/lmuKedokteran Vol.39, No.1, Maret: 7-13

9.http://www.stuartxchange.com/Ibaibaan.html

10.http://memo.cgu.edu.tw/cgmj/3305/330501.pdf

11.http://www.unboundmedicine.com/medline/citation/17886844/Phenolic_antioxidants_from_the_whole_plant_of_Phyllanthus_urinaria_

12.http://www.thefreelibrary.com/Phyllanthus+urinaria+extract+attenuates+acetaminophen+induced…-a0221083824

13.http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.2042-7158.1996.tb03913.x/abstract

14.http://www.erbeofficinali.org/dati/nacci/studi/PHYLLATHUS%20provoca%20APOPTOSI%20su%20tumori.pdf

15.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22095704

16.http://www.phyllanthus.net/phyllantus-dosage.htm

1.Pendahuluan

Tannin berasal dari bahasa Prancis “tanin” suatu senyawa yang bersifat “tanning” yang dapat dipergunakan untuk menyamak  kulit hewan dari suatu senyawa organik yang natural1. Ada juga yang mengatakan berasal dari bahasa German kuno yang tinggi (Old High German) “tanna” artinya pohon cemara yang merupakan sumber atau asal-usul suatu senyawa yang bisa dipakai untuk menyamak kulit hewan2.

Agar rumus bangun dan susunan tulisan tetap maka saya harus memuatnya dalam format PDF. Makalah lengkapnya bisa di “click” dibawah ini

Tanin Tannin makalah

Semoga bermanfaat, terutama bagi yang ingin tahu lebih dalam lagi tentang Tanin atau Tannin.

 

1.Pendahuluan

Kersen atau Keres mempunyai banyak nama, diantaranya: Baleci (Lumajang Jatim), Jamaican Cherry, Panama Berry, Singapore Cherry (Inggris), Manzanitas (Filipina), Takhop Farang (Thailan), Kerukup Siam (Malaysia), Japanis Kers (Belanda), dan banyak lagi1.

Tanaman ini berasal dari Sentral Benua Amerika (Mexico, Caribbean) dan daerah Subtropis Amerika Selatan, kemudian ditanam dan tersebar di daerah Asia yang tropis2,3.

Pohon Kersen bisa dipakai sebagai peneduh di pinggir jalan, tumbuh liar dan muncul di tengah retakan tembok, atau tepi trotoar, akhirnya tumbuh dengan cepat, biasanya dibiarkan saja1.

Di Meksiko, buahnya diolah menjadi bermacam campuran kue, sedangkan daunnya dipakai sebagai minuman seperti teh4.

Tulisan ini akan memaparkan kandungan fitokimia Kersen dan manfaatnya sebagai herbal, serta beberapa penelitian yang menunjangnya.

 2.Kandungan fitokimia

Tanaman ini mengandung bermacam-macam flavonoida, diantaranya flavone, flavanone, flavan, dan biflavan5,6. Selain itu juga ditemukan Alkaloid, Saponin dan Tannin7. (Poli fenol, Flavonoid, Saponin, Tannin, dan Alkaloid bisa dibaca di blog saya juga)

3.Manfaat Kersen

3.1.Secara tradisional daun dan buah Kersen dipakai sebagai:

3.1.1.Obat batuk pilek (flu)

3.1.2.Untuk mengurangi nyeri (analgesik)

3.1.3.Obat mag (ulcus peticum)

3.1.4.Untuk pembesaran prostat (prostate hypertropy)

3.2.Di laboratorium  (percobaan) telah dibuktikan mempunyai manfaat sebagai:

3.2.1. Mengurangi sakit atau nyeri (Antinociceptive)

3.2.2.Menurunkan panas (antipyretic)

3.2.3.Anti radang (anti inflammatory), anti rematik

3.2.4.Anti bakteri

3.2.5.Anti kanker6

3.2.6.Menurunkan kadar glukosa darah (diabetes mellitus)8

4.Penelitian

4.1.Rakhmi Rhamdani S. (2008). Tesis S1. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Muntingia calaburaL. Terhadap Kadar Glukosa Darah  Mencit (Mus musculusL.) Swiss Webster JantanDewasa yang Dikondisikan. Ekstrak etanol daun Kersen dapat menurunkan glukosa darah mencit8.

4.2.Zakaria Z.A. et al. (2006). The in vitro Antibacterial Activity of Corchorus olitoriusand Muntingia calabura Extracts.Toxicology, 1: 108-114. Kesimpulan: Ekstrak daun Keres berpotensi mempunyai aktivitas anti bakteri terhjadap  Salmonella enteriditisCitrobacter fruendiiEnterobacter aerogenesKlebsiella pneumoniaeVibrio choleraeVibrio parahemolyticus,Pseudomonas aeruginosa and Salmonella typhi9.

4.3.Zakaria Z.A. et al. (2011). In Vitro Anti proliferative and Antioxidant Activities of the Extracts of Muntingia calabura Leaves. The American Journal of Chinese Medicine, Vol. 39, No. 1, 183–200.  Kesimpulan : Daun Keres mengandung polifenol yang potensial sebagai anti kanker dan mempunyai efek anti oksidan7.

5.Cara membuat sediaan

Untuk menurunkan gula darah:

10 sampai 20 lembar daun keres direbus dengan satu liter air, dijadikan sepertiganya, diminum tiap pagi sebelum makan pagi.

6.Efek samping

Keluar keringat, gemetar, dan merasa lemas. Ini timbul karena gula darahnya turun terlalu rendah. Cara menanggulanginya minum air gula sedikit hingga gejalanya hilang.

 7.Bahan bacaan

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen 2.http://www.greenlandscape.in/site/mmbase/attachments/330638/Muntingia_calabura.pdf;jsessionid=B410DE5349B5846665E938B091F96A1B

3.http://www.ijpbs.net/volume2/issue1/biological/_41.pdf

4.http://www.ijplsjournal.com/issues%20PDF%20files/june_2012/4.pdf

5.http://proj3.sinica.edu.tw/~chem/servxx6/files/paper_8010_1269165966.pdf

6.http://www.unisa.it/uploads/4941/060.sridha.pdf

7.http://download.bioon.com.cn/upload/201102/12/194400exyxeoxxqccuzved.attach.pdf

8.http://www.sith.itb.ac.id/abstract/s1/Pengaruh%20Ekstrak%20Etanol%20Daun%20Muntingia%20calabura%20L.%20terhadap%20Kadar%20Glukosa%20darah%20Mencit%20(Mus%20musculus%20L.)%20Swiss%20Webster%20Jantan%20Dewasa%20yang%20Dikondisikan-Rakhmi-S1

9.http://scialert.net/fulltext/?doi=jpt.2006.108.114&org=10

Nama lokal : rumah  semut (Sumatra);  ulek ulek polo (Jawa); lokon, suhendep, nongon (Papua);

Nama lain: periok hantu, peruntak, sembuku (Malaysia); by ki nan, ki nam gai, ki nam kin (Vietnam)

1.Pendahuluan

Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) merupakan salah satu tumbuhan epifit (epiphytes) dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya, hanya sebagai tempat menempel.

Genus tumbuhan sarang semut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Ditemukan sebanyak 26 spesies sarang semut. Semua spesies dari tumbuhan tersebut memiliki batang menggelembung dan berongga-rongga serta dihuni oleh semut. Tumbuhan ini dapat ditanam dengan mudah tanpa adanya semut dan etap membentuk batang menggelembung dan berongga-rongga secara normal1,2.

Tanaman ini tumbuh di Sumatra, Jawa, Papua, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan kepulauan Solomon3.

2.Kandungan phytokimia

Sarang semut mengandung4:

2.1.Flavonoid

2.2.Tanin

2.3.Kandungan dalam Sarang Semut yang lain:

No Parameter                   Satuan                         Nilai

01 Energi                          Kkal/100 g      350,52

02 Kadar air                     g/100 g            4,54

03 Kadar abu                   g/100 g            11,13

04 Kadar lemak                g/100 g            2,64

05 Kadar protein              g/100 g            2,75

06 Kadar karbohidrat       g/100 g            78,94

07 Tokoferol                    mg/100 g         31,34

08 Total fenol                   g/100 g            0,25

09 Kalsium (Ca)               g/100 g            0.37

10 Natrium (Na)               mg/100 g         68,58

11 Kalium (K)                  g/100 g            3,61

12 Seng (Zn)                    mg/100 g         1,36

13 Besi (Fe)                      mg/100 g         29,24

14 Fosfor (P)                    g/100 g            0,99

15 Magnesium (Mg)         g/100 g            1,50

3.Manfaatnya sebagai obat tradisioanl

Sebagai obat tradisional Sarang Semut  dimanfaatkan sebagai1,4,5,6:

3.1.Untuk obat mag (ulkus peptikum)

3.1.Obat untuk Wasir (hemorroid)

3.2.Menurunkan kadar gula darah (diabetes mellitus)

3.3.Ubat untuk rematik artritis (rheumathoid arthritis)

3.4.Obat jantung koroner

3.5.Untuk stroke

3.6.Meningkatkan stamina

3.7.Menghambat penyakit degenerasi lainnya

3.8.Untuk kanker paru, payu dara, kanker usus besar, kanker prostat, dan beberapa macam kanker lainnya.

4.Cara membuat sediaan

Apabila Sarang Semut (SR) belum siap pakai, ambil 10 – 15 gram. Diiris tipis, dicuci, dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari, dihaluskan. Direbus dengan 500 ml air, dijadikan 250 ml1,7.

Cara membuat sediaan, terutama untuk kanker paru-paru yaitu: sarang semut hasil rebusan, untuk penyembuhan, minumlah satu gelas air (250 cc) air hasil rebusan sarang semut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh1,5.

5.Penelitian

Beberapa penelitian yang berhasil dikumpulkan diantaranya:

5.1. A. Soeksmanto, M.A. Subroto, H. Wijaya and P. Simanjuntak, 2010. Anticancer Activity Test for Extracts of Sarang Semut Plant (Myrmecodya pendens) to HeLa and MCM-B2 Cells. Pakistan Journal of Biological Sciences, 13: 148-151. Our study concluded that polar extract (water) exhibited higher anticancer activity than non-polar extracts (ethylacetate and n-buthanol). Penelitian in menyimpulkan ekstraksi dengan air (polar) dari Sarang Semut mempunyai aktifitas lebih kuat bila dibandingkan dengan memakai solven nonpolar (etilasetat dan n-butanol).

5.2.Mujahid. Tesis S2. Pengaruh pemberian ekstrak batang Sarang Semut (Myrmecodia Pendens Merr & Perry) terhadap ekspresi p21 dan ekspresi ki67 pada jalur sel karsinoma mammae T47D. UNDIP Semarang. 2011. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Sarang Semut dapat menginduksi tumor suppressor dan meningkatkan indeks apoptosis, sehingga dapat menghambat proliferasi sel kanker.

5.3.Partomuan Simanjuntak, Fanny, Muhammad Ahkam Subroyo. Isolasi senyawa aktif dari ekstrak hipokotil Sarang Semut sebagai penghambat xantin Oksidase. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, April 2010: 49-54. Setelah dimurnikan hasil ekstraksi dengan n-butanol dari Sarang Semut, mempunyai aktifitas menghambat Zantin Oksidase. Enzim ini menghambat pembentukan asam urat.

5.4.Triana Hertiani et al. Preliminary Study on Immunomodulatory Effect of Sarang-Semut Tubers Myrmecodia tuberosaand Myrmecodia pendens. OnLine Journal of Biological Sciences 10 (3): 136-141, 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Sarang Semut potensial sebagai immuno modulator (merangsang daya tahan tubuh).

6.Efek samping

Apabila minum tiga sendok makan perhari dari sediaan yang siap pakai dari produsen, atau 10 gram dari Sarang Semut yang sudah bersih dan kering, atau hasil rebusan sebagaimana cara membuat sediaan di atas, tiga kali sehari masih aman7. Untuk berapa lama minumnya dinyatakan aman? Masih belum ada informasi yang bisa didapat. Tergantung dari tujuan pengobatan, waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuannya adalah berbeda. Untuk pengobatan kanker dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sayang belum ada uji klinis yang bisa didapat dari internnet.

Seperti kebanyakan pengobatan dengan herbal lainnya, belum ada hasil penelitian yang mamakai manusia sebagai obyek penelitian yang sudah dilaporkan.

Untuk penderita penyakit ginjal khronik, hendaknya hati-hati, sebab kandungan Kalium atau potassiumnya sangat tinggi.

Untuk melihat gambar/fotonya bisa di “clic”k di bawah ini

Foto Sarang Semut

7.Kepustakaan

1.http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/08/potensi-sarang-semut-myrmecodia-pendens-sebagai-obat-penyakit-kanker-paru-paru/

2.http://saptriyawati.wordpress.com/2011/01/16/kajian-tumbuhan-sarang-semut-dalam-ilmu-pengetahuan/

3.http://scialert.net/qredirect.php?doi=pjbs.2010.148.151&linkid=pdf

4.http://www.deherba.com/kandungan-sarang-semut.html

5.http://expertscolumn.com/content/benefits-ant-nest-myrmecodia-pendans-papua

6.http://sarangnsemutpapuaco.itrademarket.com/

7.http://www.sarang-semut.co.id/Gatra_26_Juli_2006__Sarang_semut_.pdf

Sinomim : P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

Disebut juga: Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat’s tail plantain, waybread,; White man’s foot (Inggris)1.

1.Pendahuluan

Daun sendok merupakan gulma (tidak diinginkan, karena dapat menurunkan produksi tanaman) di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap, kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 tumbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon1.

2.Kandungan fitokimia

Daun sendok mengandung: plantagin, aukubin, asam ursolik, beta-sitosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga mengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A)1. Dalam literatur yang lain, disebutkan juga mengandung: polisakarida, lipid, turunan asam kafein, flavonoid, glikosida iridoid, terpenoid, dan sedikit alkanoid2,6.

Sedangkan biji daun sendok mengandung : asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside1,3,4,5.

Adapun akar daun sedok mengandung naphazolin1.

3.Kegunaan medis

Sebagai obat tradisional daun sendok biasa dipakai1,3,4,5,6 :

3.1.untuk mengatasi keluhan akibat gangguan saluran cerna

3.1.1.nyeri lambung (daun atau biji)

3.1.2.diare (daun atau biji)

3.1.3.cacingan (daun atau biji)

3.2.untuk mengatasi keluhan akibat gangguan hepar

3.2.1.hepatitis (daun atau biji)

3.2.2.batu empedu (daun atau biji)

3.3.untuk mengatasi gangguan saluran nafas

3.3.1.batuk

3.3.2.batuk darah (hemoptisis), menyetop perdarahan

3.4.untuk mengatasi gangguan saluran kencing dan alat kelamin

3.4.1.nyeri waktu kencing (disuria)

3.4.2.melancarkan kencing

3.4.3.batu disaluran kencing

3.4.4.menambah gairah seks (afrodisiak) (biji)

3.4.5.keputihan (leukore) (akar)

3.5.untuk mengatasi gangguan persendian dan otot

3.5.1.nyeri otot (daun atau biji)

3.5.2.nyeri persendian (daun atau biji)

3.6.untuk mengatasi gangguan kulit

3.6.1.luka dan perdarahan pada kulit

3.6.2.infeksi kulit

3.6.3.kena air panas

4.Cara membuat sediaan

Daun sendok yang sudah dikeringkan sebanyak 10 – 15 g atau yang masih segar sebanyak 15- 30 g direbus dengan satu liter air dijadikan sepertiga liter, lalu diminum airnya. Bisa juga daun sendok yang masih segar ditumbuk lalu diperas dan disaring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 – 15 g biji daun sendok, ditumbuk, lalu direbus dan diminum airnya, setelah disaring. Untuk pemakaian luar, daun segar dipipis atau digiling lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut1.

5.Penelitian

Banyak sekali penelitian tentang daun sendok yang dapat dibaca di internet, diantaranya adalah:

5.1.Dalam kepustakaan 7 ada daftar penelitian antara 1963 s/d 2007 yang diantaranya meneliti kandungannya, untuk mengatasi keracunan hepar, untuk mengatasi pengaruh keracunan 5-fluoro uracil pada usus tikus, sebagai obat luar, ada kemungkinan berperan dalam pengobatan HIV.

5.2.Percobaan menggunakan mencit untuk meneliti Daun Sendok sebagai analgesik (anti nyeri) dan anti radang8.

5.3.Percobaan mengunakan tikus, membuktikan bahwa ekstrak metanol dari biji Daun Sendok yang diberikan dengan injeksi, dapat melindungi hepar dari keracunan (CCL4) dan mempunyai efek anti inflamasi atau anti radang (inflamasi dibuat dengan injeksi Lambda-carrageenan)9.

5.4.Ekstrak menggunakan air dari Daun Sendok dapat menghambat perkembangan tumor Ehrlich ascites pada tikus percobaan10.

5.5.Flavonoid dalam Daun Sendok (luteolin-7-O-β-glucoside ) mempunyai potensi sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker (cytotoxicity)11.

6.Efek samping

Daun sendok dapat mengganggu pengobatan untuk jantung koroner, pengobatan untuk mengencerkan dan melancarkan peredaran darah4.

Kalau ingin melihat foto/gambarnya “click” di bawah ini

Foto Daun Sendok

7.Kepustakaan

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=113

2.http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378874100002129

3.http://id.wikipedia.org/wiki/Daun_sendok

4.http://en.wikipedia.org/wiki/Plantago_major

5.http://www.greathomeremedies.com/herbs/plantain.html

6.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10904143

7.http://www.ema.europa.eu/docs/en_GB/document_library/Herbal_-_List_of_references_supporting_the_assessment_report/2012/02/WC500123354.pdf

8. http://informahealthcare.com/journal/phb. Analgesic and Anti-inflammatory Activities of the Aqueous Extract of Plantago major L., Pharmaceutical Biology, Informa Healthcare.htm

9.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2861812/

10.http://www.academicjournals.org/AJB African Journal of Biotechnology Vol. 8 (6), pp. 955-959, 20 March, 2009

11.http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378874103001922

1.Pendahuluan

            Sinonim :S. marginata Vahl., S. pilosiuscula H.B.K., S. villosa Turcz., S. urticifolia Dalz. et Gibs., Verbena indica L., V. jamaicensis L.

Nama Lokal: Jarong (Sunda), biron, karomenal, sekar laru, ngadirenggo (Jawa), kakurang (Ambon)..

Nama asing:  Yu long bian (China), snakeweed (Inggris).

Tanaman ini berasal dari Caribbian (dekat teluk Meksiko).

Tumbuh liar di tepi jalan, tanah lapang, dan tempat-tempat terlantar lainnya di daerah cerah, sedang, terlindung dari sinar matahari, dan pada ketinggian 1-1500 m dpl. Diberi nama pecut kuda karena bunganya  majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang, seperti pecut, panjangnya 4- 20 cm.

2.Kandungan fitokimia

Pecut kuda mengandung karbohidrat, glikosida, flavonoid, tannin, saponin, terpenoid, dan alkaloid. Keterangan lebih rinci mengenai fenolik (flavonoid, tannin dll) dan alkaloid dapat dibaca dalam kepustakaan no. 8.

3.Sebagai obat tradisional

3.1.Daunnya biasanya digunakan untuk penggobatan:

3.1.1.Radang saluran kencing

3.1.2.Radang tenggorokan

3.1.3.Batuk

3.1.4.Radang persendian (artritis)

3.1.5.Haid tidak teratur

3.1.6.Hipertensi (darah tinggi)

3.1.7.Memperbaiki profil lipid, menurunkan resiko penyakit jantung koroner.

3.1.8.Sebagai obat luar, untuk bisul.

3.2.Bunganya biasa digunakan untuk:

3.2.1.Hepatitis A

3.3.Akar, digunakan untuk:

3.3.1.Keputihan (leukore)

4.Penelitian

4.1.Teh daun Pecut Kuda dapat menurunkan kadar garam NaCl darah, dan dapat menaikkan garam Kalium pada binatang percobaan dengan menggunakan kelinci. Penelitian ini menyokong pemakaian teh daun Pecut Kuda sebagai obat untuk darah tingggi dan oedema (2009)3.

4.2.Teh daun pecut Kuda dapat menurunkan Trigliserida, dan Kholesterol LDL. Juga dapat menaikkan Kholesterol HDL. Teh Pecut Kuda dinyatakan dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Ini adalah hasil temuan pada binatang percobaan dengan menggunakan kelinci  (2009)4.

4.3.Ekstrak etanol daun kering Pecut Kuda, menunjukkan anti infflamasi dan analgesik, pada tikus percobaan (2007)5.

4.4.Krim dari ekstrak etanol daun Pecut Kuda, memiliki aktifitas anti bakteri (2009)6

4.5.Ekstrak etanol daun Pecut Kuda, mempunyai aktifitas hepatoprotektif dari CCl4 pada tikus percobaan (2010)7.

4.6.Percobaan in vitro (disk diffusion method), menunjukkan etanol ekstrak daun dan akar Pecut Kuda mempunyai aktifitas anti bakteri (2010, tesis S2)8.

5.Cara pemakaian

Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 g herba kering atau 30 – 60 g herba segar, lalu minum air rebusannya.

Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti bisul, radang kulit bernanah, dan luka.

Contoh : untuk  rematik (sakit persendian)1.

Cuci 30-60 g herba pecut kuda segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

6. Efek samping

6.1.Pada binatang percobaan dapat menyebabkan kelainan histologi, seperti infiltrasi sel lipid bahkan sel nekrosis pada hepar, ginjal, paru, pembuluh darah, dan testis, tetapi tidak terjadi di otak, mata dan jantung (normal). Sayang paper aslinya belum didapat. Dikatakan kelainan ringan dan tidak tergantung dosis.

6.2.Pada makalah yang sama dari lain sumber dikatakan pemberian ekstrak 4 gram per kilogram binatang percobaan, tidak menyebabkan efek samping dari analisa darah dan komponennya.(Dalam dua keterangan tentang efek samping di atas, kurang jelas, binatang apa yang dipakai, cara menyiapkan ekstraknya dan sebagainya, sedangkan makalah aslinya belum kami dapat)9.

6.3.Ibu hamil dilarang minum air rebusan Pecut Kuda karena bisa menyebabkan keguguran1.

Kalau ingin melihat fotonya bisa di “click” di bawah ini.

Foto atau gambar Pecut Kuda

7.Kepustakaan

1.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=244

2.http://en.wikipedia.org/wiki/Stachytarpheta_jamaicensis

3.http://www.aensionline.com/jasr/jasr/2009/1741-1743.pdf

4.http://www.ajol.info/index.php/biokem/article/viewFile/56473/44900

5.http://content.karger.com/produktedb/produkte.asp?typ=pdf&file=000215723

6.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/133097176.pdf

7.http://www.ijrap.net/first-issue/Joshi%20VG%20174-179.pdf

8.http://eprints.utm.my/12715/1/KuAnisShazuraMFBB2010.pdf

9.http://www.uniben.edu/sites/default/files/inaugural_lectures/Prof_M.Idu_.pdf

1.Pendahuluan

Tanaman ini mempunyai banyak nama seperti Pulasari, Pulosari, Pulowaras, Palasari, Pula Dasplasare, Adaspulasari, Balasari, Calpari, Calapari, dan Purasane.

Pulasari tumbuh merambat di hutan-hutan di daerah pegunungan. Tersebar mulai dari negri Cina, Himalaya, Asia Tenggara, Australia, New Caledonia, dan Pulau Asia Psifik. Pulasari bisa berupa semak, merambat naik, atau merambat mendatar. Batang berkayu bulat, bercabang, warna hijau. Daun tunggal, lonjong, warna putih kehijauan. Bunga di ketiak daun, mahkota bentuk corong, warna putih. Buah kecil, bulat telur, warna hijau (1,2).

2.Kandungan Kimia

Yang biasa digunakan untuk obat tradisional adalah kulit batangnya. Kulit batang pulasari mengandung kumarin, tanin, alkaloid, saponin, minyak atsiri, polifenol (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1981) (3). Dalam tulisan lainnya dikatakan mengandung Andrografin; Andrografoloid; Panikulin (4).

3.Kegunaan Medis

Khasiat: Stomakik (meningkatkan nafsu makan); Karminatif (menghilangkan rasa nyeri kolik akibat gas); Antispasmodik (menghilangkan nyeri akibat spasme atau kram); Antitusif (menahan batuk); Emenagog (memperlancar haid apabila telat bulan bukan karena hamil) (4,5).

4.Penelitian

4.1.Yustina S.H. dkk (3) dengan judul penelitian: “DAYA ANTIBAKTERI CAMPURAN EKSTRAK ETANOL  BUAH ADAS (Foeniculum vulgare Mill) DAN KULIT BATANG PULASARI (Alyxia reinwardtii BL)”, menunjukkan adanya daya anti mikroba ekstrak etanol kulit batang pulasari terhadap bakteri E. Coli dan Staphylococcus Aureus (3).

5.Bahan bacaan

5.1.http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/

5.2.http://en.wikipedia.org/wiki/Alyxia

5.3.http://www.usd.ac.id/06/publ_dosen/far/yustina.pdf

5.4.http://www.ningharmanto.com/2009/07/pulasari/

5.5.http://obati-kanker.blogspot.com/2009/07/pulosari.html

( Di down load tgl. 4 – 26 Oktober 2010 )

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Kesehatan, Obat Tradisional, Sosial Politik Agama, dan Bahan Kuliah Ilmu Biokimia.

Artikel yang sudah ditulis