You are currently browsing the tag archive for the ‘sarang semut’ tag.

1.Pendahuluan

Dari sekitar 43 herbal atau tanaman obat yang sudah saya pelajari, ada 16 diantaranya secara turun temurun (tradisional) dipakai untuk menurunkan gula darah (diabetes mellitus).

Identik dengan pemakaian obat modern (bahan kimia maupun ekstrak murni dari tanaman obat) maka kombinasi dari beberapa macam tanaman obat, secara sinergis (bersama-sama) bekerja untuk tujuan yang diinginkan. Dengan mengkombinasi beberapa herbal atau tanaman obat maka dapat mengurangi jumlah/dosis (kebutuhan) masing-masing tanaman/herbal, yang mengakibatkan akan menurunkan efek sampingnya apabila ada.

Secara tradisi, biasanya seduhan jamu dibuat dengan mendidihkan pelan-pelan daun, bunga, batang atau akar tanaman obat dengan sejumlah air ( satu liter atau tiga gelas)  dijadikan sepertiganya (sepertiga liter atau satu gelas).

Biasanya memakai alat pendidih yang terbuat dari lempung (tanah), namun bisa diganti dengan stainless steel, dan tidak boleh memakai aluminium. Karena dalam herbal mengandung senyawa yang dapat melarutkan aluminium, sedangkan aluminium sendiri bisa berbahaya terutama bagi penderita gagal ginjal.

2.Herbal untuk Diabetes Mellitus (untuk menurunkan kadar gula darah)

Adapun tanaman obat (herbal) yang dapat menurunkan kadar gula darah diantaranya adalah:

1.Brotowali  (daun dan batang) 9.Meniran

2.Jinten hitam                     10.Mahkota dewa

3.Kayu manis                       11.Pare

4.Kembang sepatu             12.Salam (daun salam)

5.Kersen (keres)                 13.Sambiloto

6.Krokot                                14.Sambung nyawa

7.Lidah buaya                    15.Sarang semut

8.Mahoni                              16.Tapak dara.

3.Efek hipotensi (menurunkan tekanan darah)

Hendaknya diingat bahwa diantara herbal atau tanaman obat di atas  dapat juga menurunkan tekanan darah (brotowali, kembang sepatu, mahoni, meniran, sambung nyawa, tapak dara). Oleh karena itu apabila darahnya sudah rendah ( kurang dari 100/70) maka hindari memakai herbal yang dapat menurunkan tekanan darah tersebut.

4.Memilih herbal atau tanaman obat

Hendaknya memilih tanaman atau herbal yang paling mudah didapat di daerahnya masing-masing. Jumlah tiap herbal bisa dikurangi hingga menjadi sepertiganya (apabila tiga atau lebih kombinasi herbal).

5.Cara meramu atau meracik herbal

Khusus untuk herbal yang sudah tersedia dalam bentuk serbuk (kayu manis) maka bisa dimasukkan kapsul (no. 00, bisa beli di Apotek). Bahkan seperti jinten hitam sudah banyak tersedia dalam bentuk kapsul.

Contoh meracik jamu untuk Diabetes Mellitus yang kadar gulanya puasa sekitar 160 mg/dl dan 2 jam setelah makan 200 mg/dl dan belum minum obat dari dokter karena satu dan lain hal.

1.Brotowali (batang) kering atau basah 10 cm dan 10 lembar daun Brotowali

2.Daun Keres atau Kersen 20 lembar

3.Daun Salam 10 lembar

4.Daun Tapak dara 10 lembar

Daun dan batang (brotowali) di potong-potong.

Dididihkan dengan 1 liter air dijadikan sepertiganya (± 300 ml), disaring kalau perlu. Diminum separuhnya (dijadikan dua hari) pagi hari  lima menit sebelum makan pagi atau bersamaan dengan makan pagi.

Apabila tidak ada tanda-tanda gula darah terlalu rendah, diteruskan hingga dua minggu. Hasilnya harus dilihat dari pemeriksaan gula darah di laboratorium. Apabila belum turun dosisnya dinaikkan seperlunya.

Apabila sudah minum obat dari dokter dan perlu untuk menurunkan gula darahnya lebih lanjut, sebaiknya obat-obatan tersebut diteruskan dan ditambah jamu dengan dosis yang disesuaikan, artinya dosis jamunya dikurangi dan sering dimonitor gula darahnya hingga normal dan diteruskan; namun hati-hati hendaknya ingat akan tanda-tanda kalau kadar gula darahnya terlalu rendah! Ini berlaku juga untuk bubuk kayu manis dan kapsul jinten hitam.

6.Gejala gula darah rendah dan gula darah tinggi

6.1.Kalau gula darahnya terlalu rendah akan timbul gejala:

keluar keringat, gemetaran, merasa lapar, detak jantung meningkat, merasa lemah dan bisa semaput dan tidak sadarkan diri. Hendaknya minum air gula secepatnya dan secukupnya!

6.2.Sebaliknya kalau kadar gulanya tinggi sering timbul gejala:

sering haus dan sering kencing, mudah ngantuk. Sering menderita infeksi kulit (bakteri atau jamur). Merasa sakit semua, terutama otot. Kalau sudah terjadi komplikasi maka timbul gangguan penglihatan, sering kesemutan. Kalau lebih parah lagi alat peraba kulit terutama di kaki berkurang. Bisa menurunkan fungsi ginjal bahkan bisa menderita gagal ginjal.

7.Peristiwa nyata

Terjadi pada teman kami. Karena minum rebusan daun keres terlalu banyak gulanya drop hingga harus masuk rumah sakit!

8.Informasi tambahan

Hingga tanggal 17  Juli 2014, ada tambahan herbal yang dapat menurunkan gula darah yaitu:

8.1.Meniran

8.2.Daun insulin atau Daun Yacon Smallanthus sonchifolius Philanthus urinaria Linn

8.3.Akar rumput alang-alang Imperata Cylindrica (L) Beauv.

Keterangan lebih jauh bisa dibaca dalam blok ini (cari lewat kotak search dalam blok ini).

9.Bahan bacaan

1.https://mhanafi123.wordpress.com

2.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/?mnu=2

Nama lokal : rumah  semut (Sumatra);  ulek ulek polo (Jawa); lokon, suhendep, nongon (Papua);

Nama lain: periok hantu, peruntak, sembuku (Malaysia); by ki nan, ki nam gai, ki nam kin (Vietnam)

1.Pendahuluan

Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) merupakan salah satu tumbuhan epifit (epiphytes) dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya, hanya sebagai tempat menempel.

Genus tumbuhan sarang semut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Ditemukan sebanyak 26 spesies sarang semut. Semua spesies dari tumbuhan tersebut memiliki batang menggelembung dan berongga-rongga serta dihuni oleh semut. Tumbuhan ini dapat ditanam dengan mudah tanpa adanya semut dan etap membentuk batang menggelembung dan berongga-rongga secara normal1,2.

Tanaman ini tumbuh di Sumatra, Jawa, Papua, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan kepulauan Solomon3.

2.Kandungan phytokimia

Sarang semut mengandung4:

2.1.Flavonoid

2.2.Tanin

2.3.Kandungan dalam Sarang Semut yang lain:

No Parameter                   Satuan                         Nilai

01 Energi                          Kkal/100 g      350,52

02 Kadar air                     g/100 g            4,54

03 Kadar abu                   g/100 g            11,13

04 Kadar lemak                g/100 g            2,64

05 Kadar protein              g/100 g            2,75

06 Kadar karbohidrat       g/100 g            78,94

07 Tokoferol                    mg/100 g         31,34

08 Total fenol                   g/100 g            0,25

09 Kalsium (Ca)               g/100 g            0.37

10 Natrium (Na)               mg/100 g         68,58

11 Kalium (K)                  g/100 g            3,61

12 Seng (Zn)                    mg/100 g         1,36

13 Besi (Fe)                      mg/100 g         29,24

14 Fosfor (P)                    g/100 g            0,99

15 Magnesium (Mg)         g/100 g            1,50

3.Manfaatnya sebagai obat tradisioanl

Sebagai obat tradisional Sarang Semut  dimanfaatkan sebagai1,4,5,6:

3.1.Untuk obat mag (ulkus peptikum)

3.1.Obat untuk Wasir (hemorroid)

3.2.Menurunkan kadar gula darah (diabetes mellitus)

3.3.Ubat untuk rematik artritis (rheumathoid arthritis)

3.4.Obat jantung koroner

3.5.Untuk stroke

3.6.Meningkatkan stamina

3.7.Menghambat penyakit degenerasi lainnya

3.8.Untuk kanker paru, payu dara, kanker usus besar, kanker prostat, dan beberapa macam kanker lainnya.

4.Cara membuat sediaan

Apabila Sarang Semut (SR) belum siap pakai, ambil 10 – 15 gram. Diiris tipis, dicuci, dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari, dihaluskan. Direbus dengan 500 ml air, dijadikan 250 ml1,7.

Cara membuat sediaan, terutama untuk kanker paru-paru yaitu: sarang semut hasil rebusan, untuk penyembuhan, minumlah satu gelas air (250 cc) air hasil rebusan sarang semut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh1,5.

5.Penelitian

Beberapa penelitian yang berhasil dikumpulkan diantaranya:

5.1. A. Soeksmanto, M.A. Subroto, H. Wijaya and P. Simanjuntak, 2010. Anticancer Activity Test for Extracts of Sarang Semut Plant (Myrmecodya pendens) to HeLa and MCM-B2 Cells. Pakistan Journal of Biological Sciences, 13: 148-151. Our study concluded that polar extract (water) exhibited higher anticancer activity than non-polar extracts (ethylacetate and n-buthanol). Penelitian in menyimpulkan ekstraksi dengan air (polar) dari Sarang Semut mempunyai aktifitas lebih kuat bila dibandingkan dengan memakai solven nonpolar (etilasetat dan n-butanol).

5.2.Mujahid. Tesis S2. Pengaruh pemberian ekstrak batang Sarang Semut (Myrmecodia Pendens Merr & Perry) terhadap ekspresi p21 dan ekspresi ki67 pada jalur sel karsinoma mammae T47D. UNDIP Semarang. 2011. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Sarang Semut dapat menginduksi tumor suppressor dan meningkatkan indeks apoptosis, sehingga dapat menghambat proliferasi sel kanker.

5.3.Partomuan Simanjuntak, Fanny, Muhammad Ahkam Subroyo. Isolasi senyawa aktif dari ekstrak hipokotil Sarang Semut sebagai penghambat xantin Oksidase. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, April 2010: 49-54. Setelah dimurnikan hasil ekstraksi dengan n-butanol dari Sarang Semut, mempunyai aktifitas menghambat Zantin Oksidase. Enzim ini menghambat pembentukan asam urat.

5.4.Triana Hertiani et al. Preliminary Study on Immunomodulatory Effect of Sarang-Semut Tubers Myrmecodia tuberosaand Myrmecodia pendens. OnLine Journal of Biological Sciences 10 (3): 136-141, 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Sarang Semut potensial sebagai immuno modulator (merangsang daya tahan tubuh).

6.Efek samping

Apabila minum tiga sendok makan perhari dari sediaan yang siap pakai dari produsen, atau 10 gram dari Sarang Semut yang sudah bersih dan kering, atau hasil rebusan sebagaimana cara membuat sediaan di atas, tiga kali sehari masih aman7. Untuk berapa lama minumnya dinyatakan aman? Masih belum ada informasi yang bisa didapat. Tergantung dari tujuan pengobatan, waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuannya adalah berbeda. Untuk pengobatan kanker dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sayang belum ada uji klinis yang bisa didapat dari internnet.

Seperti kebanyakan pengobatan dengan herbal lainnya, belum ada hasil penelitian yang mamakai manusia sebagai obyek penelitian yang sudah dilaporkan.

Untuk penderita penyakit ginjal khronik, hendaknya hati-hati, sebab kandungan Kalium atau potassiumnya sangat tinggi.

Untuk melihat gambar/fotonya bisa di “clic”k di bawah ini

Foto Sarang Semut

7.Kepustakaan

1.http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/08/potensi-sarang-semut-myrmecodia-pendens-sebagai-obat-penyakit-kanker-paru-paru/

2.http://saptriyawati.wordpress.com/2011/01/16/kajian-tumbuhan-sarang-semut-dalam-ilmu-pengetahuan/

3.http://scialert.net/qredirect.php?doi=pjbs.2010.148.151&linkid=pdf

4.http://www.deherba.com/kandungan-sarang-semut.html

5.http://expertscolumn.com/content/benefits-ant-nest-myrmecodia-pendans-papua

6.http://sarangnsemutpapuaco.itrademarket.com/

7.http://www.sarang-semut.co.id/Gatra_26_Juli_2006__Sarang_semut_.pdf

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Kesehatan, Obat Tradisional, Sosial Politik Agama, dan Bahan Kuliah Ilmu Biokimia.

Artikel yang sudah ditulis