You are currently browsing the tag archive for the ‘ceplukan’ tag.

1.Pendahuluan

Biasanya tumbuh liar, biasa ditemukan bercampur dengan herba dan semak lainnya di kebuntegalansawah yang mengering, tepi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang terbuka yang dapat disinari matahari (1).

Di Indonesia, ceplukan dijumpai pada ketinggian yang berkisar antara 700–2300 m dpl., namun dapat tumbuh optimal di bawah 1500 m dpl. Cuaca mendung di banyak dataran tinggi dan naungan di hutan menunjukkan toleransinya terhadap tingkat cahaya rendah, tetapi tampaknya tumbuhan ini berbuah paling baik di bawah cahaya penuh. Hujan yang moderat dan tanah yang subur menyebabkan pertumbuhan yang lebat dan memperlambat masa berbuah. Buah akan rusak jika terjadi cuaca lembap selama musim panen (2).

Batang tanaman ceplukan tegak, dengan tinggi kadang kala dapat mencapai 1 meter. batang bawah bulat, beralur kecoklatan. Batang yang telah tua berkayu, berongga, dan berusuk atau bersegi tajam. Kulit batang berwarna hijau. Ada yang berbulu, namun ada pula yang gundul. Percabangan, umumnya telah muncul pada ketiak daun ketiga terdekat dengan tanah. Percabangan tersebut cenderung membentuk habitus tanaman ceplukan, sehingga tetap pendek dan mendatar tidak jauh dari permukaan tanah (3) Bunga ceplukan terdapat di ketiak daun, dengan tangkai tegak berwarna keunguan/hijau tua. Kelopak bunga berbagi lima, dengan tajuk yang bersudut tiga dan meruncing. Mahkota bunga menyerupai lonceng, berlekuk lima berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam. Benang sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda. Kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Buah terdapat di dalamnya berbentuk bulat namun dibagian dekat tangkai agak datar berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak (4).

Ceplukan dikenal dengan bermacam nama seperti : ciciplukan (Jawa), nyornyoran, yoryoran, (Madura), cecendet, cecendetan, cecenetan (Sunda), kopok-kopokan, kaceplokan, angket (Bali), leletep (sebagian Sumatra), leletokan (Minahasa), Kenampok, dedes (Sasak), lapunonat (Tanimbar, Seram). Orang yang berbahasa Inggris mengenalnya sebagai cutleaf groundcherry, wild tomato, camapu, dan winter cherry (4).

2.Kandungan kimia

Ciplukan kaya akan fitokimia. Akarnya mengandung alkaloid, batangnya, chlorogenic acid, daunnya, glikosida anti virus,antibakteri,flavonoid. Buahnya mengandung polifenol, tanin, kriptosantin,fisalin,  dan vitamin C. Bijinya mengandung antara lain protein, minyak lemak, asam palmitat dan asam stearat (3,4).

3.Manfaat Ciplukan

Yang dipakai sebagai obat tradisional adalah seluruh tanaman.

3.1.Dapat membunuh bakteri, virus, jamur, sel-sel ganas (yang tumbuh cepat

3.2.Mengurangi sakit (analgesik)

3.3.Mengurangi radang (inflamasi)

3.4.Mengurangi kram

3.5.Menurunkan panas (anti piretik)

3.6.Meningkatkan urinasi (melancarkan kencing) (5)

Bagian tertentu bisa digunakan untuk kelainan tertentu pula seperti daunnya bermanfaat sebagai obat penyembuhan bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut. Sedangkan buah ciplukan sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati epilepsi, sulit buang air kecil, dan penyakit kuning (jaundice) (4).

4.Penelitian

4.1.Hidayah dan V.F. Noer 2009 (6), menunjukkan bahwa esktrak akar ciplukan dapat mengurangi kerusakan hepatosit mencit akibat pemberian parasetamol.

4.2.R.A. dos Santos dkk. 2008 (7), membuktikan bahwa air ekstrak dari akar ciplukan dapat menyebabkan kerusakan genom pada percobaan in vitro. Walaupun belum ada bukti penelitian dapa binatang atau manusia, hendaknnya pengobatan dengan ciplukan harus hati-hati, terutama tidak dianjurkan untuk orang hamil.

4.3.C. de P. G. Moniz dkk. 2009 (8), dari hasil penelitian mereka mengusulkan untuk memakai ciplukan sebagai obat kelainan kulit akibat leishmaniasis(penyakit karena parasit protozoa yang ditularkan lewat gigitan sejenis lalat).

4.4.M.T.G. Silva dkk. 2005 (9), membuktikan bahwa buah ciplukan mempunyai daya membunuh kuman.

4.5.I Djajanegara dan P Wahyudi 2010, dalam percobaan in vitro, menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah ciplukan dapat membunuh sel kanker payu dara (J. Ilmu Kefarmasian Indonesia, vol.8 no.1 2010: 41-44).

Kalau ingin melihat Foto Ciplukan click di bawah ini

Foto Ciplukan

5.Bahan bacaan

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Ceplukan

2.http://naturindonesia.com/tanaman-pangan/tanaman-buah-dan-sayuran-c/639-ceplukan.html

3.http://cacingbusuk.blogspot.com/2010/03/ceplukan-physalis-angulata-l.html

4.http://uniqpost.com/4168/ceplukan-physalis-angulata-yang-kaya-manfaat/

5.http://www.rain-tree.com/mullaca.htm

6.http://etd.eprints.ums.ac.id/4376/

7.http://www.cricyt.edu.ar/biocell/vol/pdf/32_2/05.pdf

8.http://jac.oxfordjournals.org/content/64/1/84.full.pdf

9.http://memorias.ioc.fiocruz.br/100%287%29/5403.pdf

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Kesehatan, Obat Tradisional, Sosial Politik Agama, dan Bahan Kuliah Ilmu Biokimia.

Artikel yang sudah ditulis